Allohu Akbar….Allohu Akbar…. Allohu Akbar”. Itulah sekiranya pekikan yang di gaungkan bung Tomo tanggal 10 November 1945, disela-sela pidato penyemangatnya di radio RRI Surabaya yang mampu memecut semangat arek-arek suroboyo untuk menyambut serangan dari Sekutu yang membonceng tentara belanda. Peperangan yang disebabkan tewasnya jendral Malaby dari sekutu laknatulloh alaih dimana tidak pernah ada jendral sekutu di perang dunia II saat itu yang terbunuh, melainkan di bumi nusantara. Kisah heroik yang harusnya menjadi pembelajaran yang penting bagi pemuda-pemuda Islam yang sekarang lebih sibuk dengan dugem, happy hour, Narsis dan lain sebagainya. Di detik-detik Romadhon yang terus berdenting. Berapa banyak manusia terutama pemuda yang menyisihkan waktu hidupnya untuk ikhlas berjuang untuk orang lain. Mungkin, kita hanya mampu melihatnya di layar kaca itupun karena ada pujian dan hadiah yang diberikan oleh stasiun TV atau sponsor acara tersebut. Sejatinya, kita sebagai anak...
Membangun Silaturahmi Dengan Ukhuwwah