Home » , , » 11 Juli Kelabu : KADER, SIMPATISAN dan KONSTITUEN PKS

11 Juli Kelabu : KADER, SIMPATISAN dan KONSTITUEN PKS

Written By Administrator on Selasa, 14 Desember 2010 | 16.12

---------- Forwarded message ----------
From: Yusuf Caesar Date: Sun, 21 Nov 2010 19:17:52 +0700
Subject: [PKS] Kader, Simpatisan dan Konstituen PKS.
To: Milis PKS

*Kader*
Orang yang secara formal terdaftar sebagai anggota PKS dan mengikuti proses pengkaderan di dalamnya. Secara terikat, mereka-lah yang menggerakan roda organisasi partai dan sayap-sayap organisasi partai. Jumlah mereka hanya 500-2000 orang setiap DPD. Secara nasional, jumlahnya diperkirakan hanya 300ribu - 400 ribu orang. Hanya sedikit dari kalangan kader yang memiliki kendali terhadap kelompok di bawahnya, yaitu simpatisan. Diperkirakan hanya 10% kader yang menjadi kader inti, yang memiliki kendali terhadap 10-15 orang simpatisan.

Terhadap kelompok massa ini, PKS lebih leluasa menerapkan kebijakan "tsiqoh dan taat". Hanya 1% dari kader yang berani berexperimen dan bermanuver dalam mempengaruhi dan mendominasi kebijakan partai. Kurang dari 1% dari kader yang bersikap kritis, berani memberontak terhadap budaya, kebijakan organisasi dan dominasi kelompok tertentu. Umumnya mereka terpental dari jamaah. Sisanya 98% adalah kalangan pekerja yang hanya bersikap "tsiqoh dan taat".

*Simpatisan*
Orang yang pernah bersentuhan dengan Jamaah Tarbiyah, mengagumi manhajnya, terkesima dengan indahnya ukhuwah di dalamnya, namun tidak terikat dengan kerja-kerja organisasi partai. Secara tidak terikat, mereka mendorong masyarakat memilih PKS, mendukung kerja-kerja PKS yang bersifat insidental. Jumlahnya diperkirakan 3-4 kali lipat jumlah kader. Separuh dari jumlah simpatisan diperkirakan masih dalam kendali kader-kader PKS dalam forum-forum halaqoh atau komunitas pengajian tidak terikat. Murobbi saya yang anggota dewan mengaku, memiliki kelompok halaqoh lain yang berisi kalangan profesional (pengacara, dokter, bankir dan manager perusahaan) yang sama sekali tidak pernah terlibat dalam kerja-kerja PKS. Sedangkan kelompok halaqoh saya terdiri dari para pengusaha kecil, entrepreneur dan wiraswasta mandiri. Sisanya yang 50% adalah "alumni tarbiyah", yang menjauh dari PKS bukan karena kecewa, tetapi karena kurangnya akses setelah mereka mutasi ke luar daerah.

Tipe sosiologis kalangan simpatisan adalah dari kaum terdidik, perekonomian menengah stabil dan tinggal di perkotaan. Hanya sebagian kecil yang tinggal di pedesaan. Mereka 100% (semuanya) bersikap kritis terhadap PKS dan berani memberontak / menolak kebijakan PKS. Kalangan simpatisan ini sangat rentan keluar masuk dari PKS. Mengingat 98% kader berada dalam kelas "pekerja", banyak kader yang tidak mampu menterjemahkan dan mengkomunikasikan kebiajakan partai kepada simpatisan. Bahasa "tsiqoh dan taat" tidak akan mampu meredam sikap kritis kalangan simpatisan.

*Konstituen*
Orang yang memilih PKS dari khalayak umum yang menaruh harapan pada PKS. Total konstituen tergambar dalam perolehan hasil pemili 2009, yaitu sekitar 8 juta-an. Jumlah kader dan simpatisan diperkirakan hanya seperempat dari jumlah konstituen. Separuh dari simpatisan umumnya memegang kendali terhadap 5-10 orang konstituen. Mereka umumnya dari keluarga atau kerabat dekat. Separuh sisanya dari simpatisan hanya memiliki kendali 1-3 orang, kadang tidak memiliki kendali apa-apa. Diperkirakan setiap kader juga memiliki kendali dengan jumlah kemampuan mengendalikan orang yang bervariatif. Kader yang memiliki halaqoh jelas memiliki kendali yang lebih besar terhadap konstituen daripada kader yang tidak memiliki halaqoh. Diperkirakan hanya 10%-20% dari konstituen yang tidak memiliki ikatan emosional dengan kader atau simpatisan. Mereka memilih karena melihat PKS dari media televisi, radio dan koran.

Tipe sosiologis kalangan konstituen adalah sangat beragam. Namun mengingat sebagian besar disumbangkan dari peran kerabat dekat atau keluarga simpatisan, maka tipe sosiologisnya tidka jauh berbeda dengan simpatisan. Bedanya mereka kurang kritis, dan tidak terlalu peduli dengan kebijakan PKS. Pilihan politik mereka lebih banyak dikendalikan kader dan simpatisan yang memiliki ikatan emosional. 10%-20% konstituen yang tidak memiliki ikatan emosional, melihat perilaku PKS dari etalase publik seperti televisi, koran dan obrolan warung kopi.

-------------------

*Bagaimana Menaikkan Suara PKS 2014?*

1. Meningkatkan jumlah kader kritis yang berani bermanuver dan mempengaruh kebijakan partai, sekurang-kurangnya sampai 10-15%. Dan dijaga betul, jangan sampai mereka di "tendang" semua. Mereka akan fokus pada kerja-kerja strategis. Sisanya biarkan menjadi jundi / prajurit dengan kerja-kerja praktis. Jumlah yang mendominasi 1% seperti sekarang lebih mirip organisasi militer ketimbang organisasi partai. Jika PKS menang pemilu dengan tetap mempertahankan komposisi 1% kader yang mendominasi, maka PKS akan menjadi organisasi yang sangat jahat dalam politik. Kuat tetapi membahayakan.

2. Meningkatkan jumlah kader yang memiliki halaqoh. Setidaknya 75% kader harus memiliki halaqoh sekurang-kurangnya 1 kelompok yang berisi 8-10 orang. Saat ini, diperkirakan hanya 10% dari kader yang memiliki halaqoh, dan 1 juta simpatisan. Jika hitungan ini terpenuhi, diperkirakan akan ada 2,5 juta simpatisan, dan 8 juta konstituen yang memiliki ikatan emosional dengan PKS. PKS tinggal mencari 8 juta suara lagi dari konstituen yang tidak memiliki ikatan emosional. 15% suara, Insya Allah akan diperoleh. Jumlah suara konstituen yang memiliki ikatan emosional dengan yang tidak memiliki ikatan emosional diupayakan seimbang.

3. Seperti kata pak Gene, PKS harus meningkatkan kemampuan komunikasi massa kader-kadernya, sehingga mengurangi jumlah simpatisan yang terpental. Di wilayah etalase publik, komunikasi massa juga diperlukan untuk berbicara dengan calon konstituen yang tidak memiliki ikatan emosional. Gaya komunikasi kader-kader PKS ini sangat payah, dan cenderung mengajak "berkelahi" simpatisan, konstituen dan umat islam lainnya.

4. Bersahabatlah dengan media. Jangan memusuhi media! Kader-kader PKS menyadari peran media yang besar dalam membangun citra informasi kepada publik, namuan kader PKS umumnya cenderung memusuhi media, dan membangun jejaring media sendiri. Jejarang media yang dibangun kader hanya akan efektif untuk kalangan kader sendiri dan sebagian simpatisan.

-------------------

*Bagaimana Menaikkan Jumlah Kader Kritis sampai 10-15%*

Ada 2 cara.
*Pertama*,
kemurahan hati elite yang mendominasi untuk mengurangi dominasinya, mengurangi ambisi visi pemimpin serta meningkatkan visi jamaah dan membuka keran-keran domokrasi di internal partai.

*Kedua*,
keberanian sebagian kader untuk mendobrak patron budaya di internal. Tapi saya lebih menyukai cara pertama, karena costnya lebih murah. Cara yang kedua rentan terhadap perpecahan jika elite menolak mengurangi dominasinya.

-------------------

*Bagaimana Menaikkan Jumlah Kader Kritis yang Memiliki Halaqoh*

PKS lebih tahu caranya. Hanya perlu fokus saja pada proses ini.

-------------------

*Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Massa*

Berkonsultasilah dengan ahli komunikasi massa. Pelatihan di bidang ini sangat kurang dilakukan oleh umat Islam. Pak Gene tampaknya siap membantu PKS mengadakan pelatihan ini. Benar begitu pak Gene?

-------------------

*Bagaimana Bersahabat Dengan Media

* Rendah hatilah dan penuhi semua syahwat media. Media hanya butuh informasi, maka berilah sepuas-puasnya informasi yang diinginkan oleh media. Jika mereka tidak mendapatkan informasi yang diinginkan, media akan mencari dari pihak ketiga yang tidak jelas, atau bahkan dari sumber anonim.

Salam,
Yusuf Caesar

dari catatn fb Abduh PKS
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Islam Ku-Cinta - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger