Langsung ke konten utama

Sang 'Pedang Islam' pun Dipecat dari PKS

Ketika subuh yang dingin itu, terdengar suara seorang ustadz lewat radio, yang menyampaikan materi mulai  dari tafsir Al Qur’an sampai pembahasan fikih praktis. Tetapi, sudah lama tidak mendengar suara ustadz, dan ustadz sendiri super sibuk mengingat ia dipercaya untuk menjadi wakil rakyat.
Dia lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir bergelar Lc. Kemudian mengambil S2 di Universitas Islam Negeri Bandung ( dulu IAIN Sunan Gunung Jati ), K.H. Saiful Islam Mubarok Lc, MAg. adalah nama dari ustadz yang biasa memandu acara dialog Islam di salah satu radio swasta di Bandung.
Berbeda dari siaran sebelumnya,  subuh kala itu, ada ucapan perpisahan yang disampaikan, bahwa ia  tidak lagi berada di dalam gerbong Partai Keadilan Sejahtera  (PKS ).
Tentu   mengagetkan, mengingat sebelumnya Saiful Islam adalah anggota dewan dari PKS, malah bercerai dengan PKS ? Ada apakah gerangan ? Namun di koran pagi itu, ada sebuah  jawaban  mengapa tokoh sekaliber Saiful Islam pada akhirnya ‘ ditendang ‘ dari PKS.
Menurut  harian Galamedia tertanggal 01 Februari 2010, dipecatnya KH. Saiful Islam terkait dengan perlawanannya terhadap kebijakan PKS yang dianggap tidak adil.
Perlu diketahui bahwa Saiful Islam dapat dipastikan menjadi anggota DPR RI menggantikan Suharna Surapranata yang menjabat  Menristek di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Namun entah bagaimana ternyata PKS menghendaki agar KH.Saiful Islam tidak mengisi posisi tersebut. Tentu ia melakukan perlawanan.
Bagaimanapun suara yang diperoleh adalah amanah konstituen yang tidak bisa begitu saja diabaikan. Tidak bisa partai berbuat otoriter seolah perjuangan kadernya ketika kampanye dan kepercayaan pendukung kader tersebut sebagai angin lalu. Maka perlawanan yang dilakukan Ustadz Saiful Islam sudah wajar.  Sementara kebijakan partai sangat terkesan kurang demokratis.
Menurut koran tersebut, selain perlawanan yang dilakukan Ustadz Saiful , ternyata alasan lain untuk memecat karena ketidakmampuannya memenuhi target 'setoran' kepada partai, meski untuk alasan yang kedua ini telah dibantah oleh Taufik Ridlo ketua DPW PKS Jabar.
Sebenarnya tidak ada alasan untuk menyingkirkan tokoh ini  dari PKS. Surat pemecatan itu diterima oleh KH. Saiful Islam Mubarok Lc,MAg. tertanggal 30 Januari 2010 lalu dan hingga kini belum ada penjelasan resmi dari DPP PKS terkait pemecatan tokoh dan ulama yang dihormati di Bandung tersebut.
Padahal seorang Saiful Islam memiliki banyak pendukung yang bukan main-main dari segi jumlahnya, bukankah kebijakan PKS semacam ini hanya akan menjadikan para simpatisan dan kader-kader di bawah kebingungan dan tidak lagi percaya dengan partai?
Sebelumnya telah dipecat Mohamad Haikal dan Ustadz Sigit Pranowo, yang keduanya menjadi anggota  Dewan Syariah DPW PKS Jakarta, karena dianggap melanggar disiplin partai. Inilah di antara langkah yang diambil PKS akhir-akhir ini. (m/berbagai sumber)

sumber : http://eramuslim.com/berita/nasional/akhirnya-sang-kiai-dipecat.htm

Komentar

  1. Assalalmualaikm..
    saya harap ini jadi plajran buat kader2 PKS yg mengeluarkn kbijakan seprti itu,..dan alangkah baik nya memberikan tabayun kepada kader2 di bawah supaya tidak ada salah paham tentang kasus seperti itu,.. tidak menutup kemungkinan ada yang berfikiran negativ terhadap partai,..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...