Langsung ke konten utama

Mencegah Penyakit JIL

Coba lihat gambar di halaman muka situs JIL, dalam pengenalan jati dirinya di website mengawali dengan:
Dengan nama Allah
Tuhan Pengasih
Tuhan Penyayang
Tuhan segala agama

Coba kita perhatikan kata Tuhan segala agama, apa sesungguhnya maksud dibalik kata-kata itu, bukankah maksudnya adalah untuk membenarkan segala ajaran, yakni Tuhan semua ajaran itu adalah Allah, dan agama apa saja yang tuhannya adalah Allah maka itu benar!. Kami katakan demikian karena mereka membenarkan agama-agama selain Islam seperti agama Nashrani, Yahudi dan lainnya. 
Bila memang demikian, apa artinya amar ma’ruf dan nahi mungkar salah satu prinsip agung didalam agama Islam. Apa artinya perintah berdakwah mengajak mereka untuk masuk Islam dan meninggalkan agama lain. Apa artinya wala’ dan bara’ jika mereka benar.

Kerasukan JIL lebih berbahaya dari kerasukan jin. Karena orang yang kerasukan jin, rufi’al qalam, pena diangkat atas mereka, yakni amal buruknya tidak akan dicatat. Akan tetapi orang yang kerasukan paham Jaringan Islam Liberal, bisa murtad. Lihat saja statemen-statemen yang muncul dari orang yang kerasukan paham liberal: nyeleneh, berani, dan sesat. Seperti statemen: ‘Nabi Muhammad pun menikmati goyang’; atau menyuarakan dzikir ‘anjinghu akbar’; atau mengomentari seorang artis yang murtad dari Islam dikatakan pindah agama karena hidayah; atau kalimat ‘Tuhan semua agama sama’; dan statemen mengerikan lainnya. Bukankah apa yang mereka ungkapkan itu seperti ungkapan orang yang hilang akal? Tindakan Preventif Meski demikian ketara kesesatan mereka, tidak sedikit yang terpengaruh dan silau dengan apa yang mereka miliki. Untuk itu, sebagaimana penyakit badan, pencegahan lebih utama dari pada pengobatan. Maka perlu upaya pencegahan terhadap penyakit kronis yang bisa meracuni iman manusia ini. Tidak mendengarkan ocehan mereka, atau menjauhi tulisan-tulisan orang yang diindikasikan sebagai penganut JIL adalah pencegahan yang jitu. Kecuali bagi yang memiliki kapabiltas ilmu syar’i yang cukup, akidah yang kuat dan hendak menunjukkan kesesatan mereka kepada umat. Cara ini mungkin dianggap kekanak-kanakan. Akan tetapi, anggapan itu akan sirna ketika kita menyimak hadits Nabi saw, “Sesungguhnya di antara penjelasan itu ada sihirnya.” (HR. Bukhari) Berapa banyak orang yang tadinya netral, lalu membaca tulisan seorang Doktor penganut JIL, dengan sistematika yang tampak ilmiah dan masuk akal hingga ia tersihir dan tertarik dengan pemikiran JIL? Untuk itulah, seorang ulama tabi’in al-A’masy pernah memerintahkan anaknya untuk memasukkan jarinya ke telinga ketika ada orator penganut Jahmiyah berbicara. Beliau berkata, “Rapatkanlah penutup telingamu wahai anakku, karena hati ini lemah.” Gejala ‘Kerasukan’ JIL Gejala ini perlu untuk kita ketahui. Siapa tahu di antara kita ada yang menolak pemikiran global aliran JIL, tetapi mengidap sebagian penyakit yang diakibatkan oleh virus yang mereka sebar. Atau setidaknya kita bisa mendeteksi para pembicara dan penulis, pengikut JIL ataukah bukan. Di antara gejala yang tampak pada orang yang kerasukan JIL adalah mendahulukan akal dari pada dalil syar’i. Inilah gejala yang paling ketara. Seringkali dalil al-Quran dan al-Hadits ditolak dengan dalil akal. Mereka tinggalkan tafsir para ulama salaf dan condong kepada tafsir hermeuneutika, tafsir ‘semau gue’ yang diadopsi dari para filosof Yunani yang kafir. Sesuatu yang telah baku dan qath’i dalam al-Quran pun kerap kali mereka tolak dengan dalih ‘kontekstual’. Mereka juga menjadi penganut yang paling berani dalam mengkritik al-Quran dan as-Sunnah yang shahih, juga berlaku sinis terhadap para ulama salaf. Mereka tidak mengenal definisi bid’ah, syirik atau murtad. Isu pluralisme, bahwa semua agama sama menjadi titik tekan. Maka mereka adalah kaum yang paling kebablasan dalam hal ‘toleran’. Jika ada yang tertarik dengan pemikiran seperti yang telah penulis sebut di atas, berarti dia tengah mengidap gejala ‘kerasukan’ JIL. Maka hendaklah segera dicarikan penawarnya. Terapi Kerasukan JIL Jika Anda merasakan adanya gejala ‘kerasukan JIL’ pada orang-orang yang didekat Anda, maka segeralah Anda menepis sihir JIL dengan penjelasan berikut. Pertama, mengingat bahwa orang-orang JIL itu belajar Islam kepada para musuh-musuh Islam, dan para orientalis barat. Maka mungkinkah kebenaran berada di pihak mereka sedangkan kesalahan berada di pihak para ulama yang belajar dari para ulama dan bersambung hingga Nabi Muhammad saw? Alangkah bagusnya nasihat seorang ulama tabi’in Muhamad bin Sirin, “Ilmu itu adalah agama, maka lihatlah kepada siapa kamu menuntut ilmu (agama).” Kalau seseorang menimba ilmu agama kepada orang kafir, sudah barang tentu yang didapat adalah cara pandang orang kafir terhadap Islam, atau penafsiran al-Quran dan as-Sunnah menurut musuh Allah dan Rasul-Nya. Maka apakah fikih madzhab Aristoteles yang mereka banggakan itu lebih lurus dari fikihnya empat madzhab? Demi Allah, TIDAK! Kedua, hendaknya memperhatikan kondisi mereka dalam beragama. Semakin tinggi tingkat liberalnya, semakin berani meninggalkan ibadah, terutama yang khusus, seperti shalat, shaum dan yang lain. Apalagi dalam hal sunnah, mereka adalah kelompok yang paling bersih dari sunnah Nabi. Ibadah orang muslim yang sangat awam, jauh lebih mending daripada mereka. Ketiga, keberpihakan mereka kepada orang-orang kafir melebihi keberpihakan orang kafir atas agama mereka sendiri. Apalagi bila dibandingkan dengan keberpihakan mereka kepada Islam, amat jauh. Majalah Syir’ah misalnya, ketika melukiskan perilaku Yahudi, kalimat yang dipakai adalah ‘Yahudi Pejuang Damai.’ Tetapi ketika menggambarkan orang Islam, dipakai kalimat, “Harus diakui,orang Islam itu suka plin-plan.” Bahkan ketika ada seorang ibu berkonsultasi tentang anaknya yang mau keluar dari Islam, ‘pendekar JIL’ Abdul Muqsith malah menjawab, “Tidak ada pilihan lain kecuali bahwa ibu harus mengikhlaskan kepergiannya ke agama lain itu.” Sedikit penjelasan ini mudah-mudahan bisa menyadarkan ‘pasien’ yang kerasukan JIL.
Wallahul Muwafiq
Sumber : Cahaya Iman, FBI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

REPUBLIK SEPAKBOLA: CERITA LAIN PERJALANAN ZIONISME DARI FANATISME SUPORTER HINGGA LIGA CHAMPIONS

Oleh, Pizaro Humas Kajian Zionisme Internasional chandra on February 15th, 2010 Milan, harus menang. . . jgn smpe kalah. . . god luck!!! MILAN moses on February 16th, 2010 Menang dari Hongkong Red Devils: on February 16th, 2010 Milan itu bakal kalah tauuuu… !!! MU bakal menang!!! itu pasti….!!! bener gag??? beneeeeeeerrrrrrr……..!!!! Maykel: on February 16th, 2010 simpel aja sich…. milik Manchester United yang pasti. deno on February 16th, 2010 ayo siapa berani taruhan .. ku gadaikan surat tanah … aku tetap megang milan siapa berani,, pendukung MU buktikan nyalimu. (Taken From Forum Turisinternet.com) Republik Sepak Bola Sebagai Ideologi Baru Saya tidak membayangkan jika sepakbola atas izin DPR menjadi Ideologi Negara. Saya tidak akan habis pikir, kala itu para supporter dari Sabang sampai Merauke membludaki Pemilihan Umum (PEMILU) dengan membuat partai masing-masing. The Jakmania pendukung fanatik Persija, membuat Partai The Jak. Dua kelompok suporter Persib, Viking dan Bomber (Bobot...