CIAMIS, (PRLM).- Lontaran wacana pengembalian nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh mendapat respons positif dari sejumlah kalangan di tatar Galuh Ciamis. Mereka memberikan alasan bahwa nama Galuh lebih historis apabila dibandingkan dengan nama Ciamis yang sampai saat ini belum diketahui maknanya.
"Kami sebenarnya sudah menggulirkan wacana penggantian nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh sejak tahun 1998. Hanya saja hal itu tidak mendapatkan tanggapan serius," tutur tokoh masyarakat Ciamis Didi Ruswendi (43), Senin (19/7).
Sekarang, lanjut dia , merupakan momentum yang tepat untuk kembali memunculkan wecana perubahan tersebut. Terlebih, dukungan perubahan pergantian nama Ciamis menjadi Galuh semakin luas."Tentunya pemerintah harus merespon wacana tersebut. Sebab bagaimanapun juga nama besar Galuh sudah menjadi jatidiri dan melekat dalam hati masyarakat," tuturnya.
Didi memberikan contoh semangat penggunaan nama Galuh yang lebih populer apabila dibandingkan dengan nama Ciamis. Salah satunya berkenaan dengan pencantuman Galuh pada nama kelompok keluarga pelajar dan mahasiswa yang ada di luar Ciamis. Misalnya Galuh Rahayu di Yogyakarta, Galuh Jaya di Jakarta, Galuh Taruna dan Paguyuban Wargi Urang Galuh di Bandung. "Selain itu pada setiap pembacaan sejarah tentang hari jadi kabupaten Ciamis, juga tidak menjelaskan asal usul penggunaan nama tersebut. Beda dengan sejarah Galuh yang sudah ada sejak berdiriya Kerajaan Galuh pada 612 Masehi," ujarnya.
Menurut dia, Galuh yang berasal dari Bahasa Sansekerta berarti batu permata. Kerajaan Galuh berarti kerajaan yang indah gemerlapan, subur makmur gemah ripah loh jinawi, aman tentram kertaraharja. "Untuk mencapai kondisi seperti itu bukan hal yang mudah, tetapi membutuhkan semangat serta perjuangan keras dari seluruh komponen masyarakat," jelas Didi.
Sementara itu Maulana Sidik dan Baim Setiawan, tokoh muda Ciamis juga menyatakan sepakata serta mendukung wacana pengembalian nama tersebut. Keduanya sependapat bahwa nama Galuh lebih menunjukkan jiwa patriotisme dan perjuangan untuk membawa masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.
Seperti diberitakan, wacana untuk mengembalikan nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh kembali mencuat bersamaan dengan peresmian Museum Galuh Pakuan, Minggu (18/7). Hal tersebut juga mendapat dukungan dari Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf. (A-101/das)*** pr
"Kami sebenarnya sudah menggulirkan wacana penggantian nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh sejak tahun 1998. Hanya saja hal itu tidak mendapatkan tanggapan serius," tutur tokoh masyarakat Ciamis Didi Ruswendi (43), Senin (19/7).
Sekarang, lanjut dia , merupakan momentum yang tepat untuk kembali memunculkan wecana perubahan tersebut. Terlebih, dukungan perubahan pergantian nama Ciamis menjadi Galuh semakin luas."Tentunya pemerintah harus merespon wacana tersebut. Sebab bagaimanapun juga nama besar Galuh sudah menjadi jatidiri dan melekat dalam hati masyarakat," tuturnya.
Didi memberikan contoh semangat penggunaan nama Galuh yang lebih populer apabila dibandingkan dengan nama Ciamis. Salah satunya berkenaan dengan pencantuman Galuh pada nama kelompok keluarga pelajar dan mahasiswa yang ada di luar Ciamis. Misalnya Galuh Rahayu di Yogyakarta, Galuh Jaya di Jakarta, Galuh Taruna dan Paguyuban Wargi Urang Galuh di Bandung. "Selain itu pada setiap pembacaan sejarah tentang hari jadi kabupaten Ciamis, juga tidak menjelaskan asal usul penggunaan nama tersebut. Beda dengan sejarah Galuh yang sudah ada sejak berdiriya Kerajaan Galuh pada 612 Masehi," ujarnya.
Menurut dia, Galuh yang berasal dari Bahasa Sansekerta berarti batu permata. Kerajaan Galuh berarti kerajaan yang indah gemerlapan, subur makmur gemah ripah loh jinawi, aman tentram kertaraharja. "Untuk mencapai kondisi seperti itu bukan hal yang mudah, tetapi membutuhkan semangat serta perjuangan keras dari seluruh komponen masyarakat," jelas Didi.
Sementara itu Maulana Sidik dan Baim Setiawan, tokoh muda Ciamis juga menyatakan sepakata serta mendukung wacana pengembalian nama tersebut. Keduanya sependapat bahwa nama Galuh lebih menunjukkan jiwa patriotisme dan perjuangan untuk membawa masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.
Seperti diberitakan, wacana untuk mengembalikan nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh kembali mencuat bersamaan dengan peresmian Museum Galuh Pakuan, Minggu (18/7). Hal tersebut juga mendapat dukungan dari Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf. (A-101/das)*** pr
0 komentar:
Posting Komentar