Langsung ke konten utama

Surahman, Kiai Pemimpin Komisi Keuangan

Partai Keadilan Sejahtera mengganti kader yang menduduki posisi Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi keuangan, Sohibul Iman diganti Kiai Haji Surahman Hidayat. Keputusan ini terkesan mengejutkan karena label kiai yang melekat pada Surahman yang juga Ketua Dewan Syariah Pusat PKS itu.
Namun Surahman bukan kiai biasa yang hanya mengerti syariah dan hukum agama. Menantu Kiai Haji Busthomo dari Tasikmalaya ini mendalami ekonomi Islam baik dari bangku kuliah atau pun praktik langsung.

Pusat Informasi dan Pelayanan PKS Mesir menulis, Surahman dilahirkan di Ciamis, 13 Mei 1957. Putra ketiga dari delapan bersaudara dari pernikahan Ajengan Ajiji dengan Ibu Eha. Pernikahannya dengan Dra Hj Cucu Nining Hulalah dikaruniai empat anak.

Putra asli Sindanghayu, Banjarsari, ini adalah lulusan Pesantren Cijantung Utama, Banjarsari. Ia kemudian menyelesaikan Sarjana Muda-nya di Institut Agama Islam Darussalam Ciamis.  Sejak remaja Surahman sudah aktif menimba ilmu agama. Ia tercatat pernah berguru pada Wiharma, Hasbullah Ganda Senjaya, Abbas Nawawi, Satir, KH. Hasan Ma’oen, KH. Irfan Hielung, KH. M. Yusuf Shiddiq, KH. M. Siroj (Babah), KH. Choer Affandi (Uwa) dan KH. EZ. Muttaqien.

Sejak kecil, Surahman juga sudah terbiasa berorganisasi. Surahman pernah menjadi Ketua Organisasi Siswa Intrasekolah dan Dewan Kerja Pramuka Cabang Ciamis 1973 – 1975. Saat kuliah, Surahman juga aktif di Resimen Mahasiswa Ciamis pada tahun 1978, dan Ketua Umum HMI Ciamis pada 1977-1980. Saat di Ciamis ini, Surahman juga tercatat pernah menjadi Sekretaris Pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kecamatan Cijeungjing.

S1 sampai S3 di Kairo

Surahman meraih gelar Lisence (Lc) yang setara Strata 1 di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada tahun 1985. Tahun 1995, Surahman mendapat gelar Magister pada Universitas yang sama dengan tesis berjudul :"At-Ta`ayusy As-Silmi Baina Al-Muslimin Wa Ghairihin Fi Daulatin Wahidah" (Kehidupan yang Harmonis antara Muslim dan Non- Muslim dalam Satu Negara). Tesis yang dicetak oleh Darus Salam Mesir ini mengemukakan tentang hubungan yang baik antara orang-orang Islam dengan non-muslim dalan satu negara.

Pada tahun 2000, Suharman mendapat gelar Doktor dari Al-Azhar. Kali ini, Suharman membuat disertasi berjudul "Siyasatu Al-Istitsmar Fi Al-Masharif Al-Islamiyah" (Kebijakan Investasi di Bank-Bank Islam).

Saat berkuliah master di Mesir ini, Surahman pernah menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Mesir. Ketika sedang merampungkan pendidikan S3, di tengah kesibukannya menulis disertasi, Surahman aktif sebagai penasihat Partai Keadilan (cikal PKS) Perwakilan Kairo pada tahun 1999.

Lalu berturut-turut dia duduk jadi anggota Dewan Syariah PKS, Wakil Presiden Internasional PKS, dan Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) Partai Keadilan Sejahtera. Sekarang, Surahman adalah satu dari enam orang anggota Dewan Pimpinan Tinggi Pusat PKS, organ paling menentukan PKS setelah Majelis Syura.

Sebagai Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP), Surahman merupakan orang yang mengkaji rencana kebijakan PKS secara syar'i  untuk kemudian menjadi produk kebijakan. Saat Pemilu 2009 lalu, Surahman diajukan PKS sebagai salah satu dari delapan calon Presiden  PKS. Di Pemilihan Presiden, dia termasuk anggota Tim Lima PKS yang melakukan lobi koalisi dengan partai-partai lain.

Kegiatan di Luar PKS

Selain di PKS, sejak 1990-an, Surahman banyak berkecimpung mengembangkan ekonomi syariah. Surahman adalah anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia, anggota Dewan Pakar Persatuan Umat Islam Indonesia (PUI) dan Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia.

Surahman juga Ketua Dewan Pengawas Syari’ah Assuransi Tokyo Marine Indonesia, Cabang Syari’ah, Ketua Dewan Pengawas Syari’ah Hotel Sofyan Group, Jakarta, Anggota Dewan Pengawas Syari’ah Bank DKI Syari’ah, Jakarta, dan konsultan di lembaga Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU).

Selain berorganisasi, berpolitik, Surahman yang tinggal di Mangun Jaya Indah II Jl. Gagak IV D 10 / 12 - 14 Tambun, Bekasi, ini juga aktif berdakwah dan mengajar. Surahman tercatat dosen pasca sarjana pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dosen terbang pada Universitas Islam Negeri Bandung, STEI Jakarta, UIK dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Surahman juga anggota Dewan Pembina Ponpes Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat, dan anggota Dewan Pembina Yayasan Thariq Bin Ziyad, Bekasi, Jawa Barat.

Dan di sela-sela kegiatannya yang seabrek, Surahman telah menulis beberapa buku antara lain "Inilah Hakikat Judi" dan "Kerukunan antar Umat Beriman." Dan kemarin, Senin 19 Juli 2010, Surahman mendapat kesibukan baru, menjadi Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR. (umi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...