MARAKNYA gerakan pemurtadan dan pendangkalan akidah di Bekasi yang kerap dilakukan para kafirin melalui pelecehan dan penghinaan, menjadi ancaman yang serius terhadap kerukunan umat beragama. Puncaknya adalah penginjakan kitab suci Al-Qur’an, penghujatan Islam dalam blog Santo Bellarminus dan ulah Kristen Radikal yang memasuki pelataran Masjid Agung Bekasi dan membuat formasi Pedang-Salib.
Menyikapi ancaman gesekan antarumat beragama itu, para tokoh, ulama, aktivis, pengurus masjid-mushalla, ormas-ormas Islam dan seluruh elemen Islam se-Bekasi bertekad untuk menyatukan perjuangan menegakkan Islam, melalui Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB). Rencananya, kongres umat Islam yang pertama di kota Patriot ini akan digelar tanggal 20 Juni 2010 dan 27 Juni 2010, dengan dua tujuan utama, yaitu sebagai wahana silaturrahim dan silatul fikir para ulama, zuama dan cendekia muslim guna meningkatkan peran masing-masing dalam segala bidang; serta mempersatukan ummat dalam rangka memerangi kemaksiatan, kezaliman dan pemurtadan.
KUIB bertema “Jadikan Bekasi Kota Syuhada yang Bersyariah” ini digelar dengan mengusung tiga misi: membangkitkan kesadaran umat untuk mewujudkan Bekasi sebagai kota bersyariah; memberdayakan sumberdaya dari seluruh elemen umat; dan memobilisasi seluruh kekuatan umat untuk menghadang pemurtadan.
Satu hari sebelum KUIB digelar, ada kabar gembira dari kawasan elit Harapan Indah, Medan Satria Bekasi. Patung seronok Tiga Mojang yang selama bertahun-tahun meresahkan umat Islam itu akhirnya berhasil dibongkar.
Setelah diupayakan pihak walikota dengan kawalan Polres Metro Bekasi dan ratusan massa berbagai ormas Islam, patung seronok karya Nyoman Nuarta itu berhasil dirobohkan pada pukul 07.30 WIB.
Direktur Operasional PT Hasana Damai Putera (HDP) Fredy Yanto, mengaku pasrah dengan pembongkaran patung kontroversial tersebut. Pihaknya terpaksa menurunkan patung itu atas instruksi langsung Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad. “Dalam surat itu dijelaskan atas alasan keamanan akhir-akhir ini, sehingga kami diminta membongkar patung tersebut,” kata Fredy, Sabtu siang.
Untuk sementara, kata Fredy, patung tersebut diamankan di Kantor Polsek Medan Satria, yang tidak jauh dari lokasi pembongkaran. Selanjutnya, patung tersebut akan dijual. “Saat ini sudah banyak pihak yang menawar patung tersebut, termasuk warga Australia,” jelasnya.
Sementara itu, Nyoman menuding pembongkaran patung buatannya itu sebagai preseden buruk bagi kesenian dan kebudayaan Indonesia. Ia juga akan memperkarakan kasus ini ke jalur hukum.
"Saya akan pikirkan untuk membawa masalah ini ke jalur hukum," katanya sat diwawancarai ANTARA melalui telepon selular, Sabtu (19/6/2010).
Bahkan Nyoman menuding tindakan ormas-ormas Islam bersama Pemkot Bekasi dan kepolisian yang membongkar patung tersebut sebagai tindakan pembodohan terhadap umat.
"Ini adalah pembodohan kepada masyarakat yang dilakukan oleh sekelompok orang dan saya akan melawan untuk mencerdaskan mereka," tutur seniman yang lahir di Bali itu.
Umat Islam Bekasi terganggu dengan berdirinya terhadap patung perunggu senilai lima miliar rupiah tersebut, karena dinilai bertentangan dengan budaya Bekasi yang patriotik dan relijius. Selain itu, patung setinggi sekitar 20 meter itu tidak memiliki izin.
Ketua DDII Bekasi, KH Salimin Dani menjelaskan, bahwa Patung tiga mojang ini menjulang tinggi ke atas dengan memajang patung tiga gadis bertelanjang dada. Ketiganya berdiri dengan pose membusungkan dada, sehingga -maaf- organ intim di wilayah dada itu terlihat menantang.
Sementara KH Sulaiman Zachawerus, Ketua Umum GAMIS menilai pendirian patung itu juga tidak berizin, melanggar perda dan menyalahi tata lingkungan pembangunan di Bekasi. “Bagi saya, patung itu tidak pantas disebut Tugu Tiga Mojang, karena patung seronok seperti itu lebih pantas disebut Tugu Tiga Kuntilanak,” katanya.
Walhasil, patung Tiga Mojang yang dinilai seronok, sensual dan tidak pantas didirikan di kampung perjuangan KH Noer Ali itu sudah dibongkar jelang Kongres Umat Islam Bekasi. Selamat tinggal patung seronok, selamat bermusyawarah para pejuang Islam Bekasi. Ikhlaskan niat, wahai pendamba syahid. Semoga sukses menjadikan Bekasi sebagai Kota Syuhada yang Bersyariah. [taz/ab/adrian]
0 komentar:
Posting Komentar