CIAMIS, (PRLM).- Sekira 50 kepala keluarga (KK) di Kec. Padaherang, Ciamis yang rumahnya rusak akibat gempa bumi pada tahun 2009 lalu, hingga kini ternyata belum memperoleh bantuan dari pemerintah sepeser pun. Diduga hal itu terjadi karena korban gempa tersebut tidak didata oleh pihak terkait.
Korban gempa yang sampai saat ini belum memperoleh bantuan tersebut, berdasarkan catatan “PRLM”, terletak di Desa Karangmulya, tepatnya di Dusun Sambong RT 19 RW 09. Padahal, rumah warga banyak yang rusak parah akibat digoyang gempa beberapa bulan silam.
“Kami sebenarnya menunggu adanya bantuan gempa seperti warga lainnya. Namun setelah ditunggu lama, bantuan itu belum juga ada sampai sekarang,” kata Wandi (45) seorang warga kepada “PRLM”, Kamis (17/6).
Ny, Dedeh Saadah (32), seorang warga yang rumahnya rusak berat mengatakan, setelah terjadi gempa ia memang pernah menerima bantuan, yakni berupa beras dan mie instan. Aparat setempat, kata dia, sempat menjanjikan akan memberikan bantuan uang untuk memperbaiki rumahnya yang rusak.
Akan tetapi, setelah ditunggu sekian lama, bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak itu tidak pernah datang. “Aneh juga. Padahal, rumah warga yang kerusakannya tidak berat, sudah banyak yang menerima bantuan dana perbaikan,” katanya.
Ny. Apid, warga RT 18 RW 09, salahseorang korban gempa yang rumahnya rusak berat di bagian belakangnya, kepada “PRLM” mengaku heran dengan aparat desa setempat. Pasalnya, rumahnya tidak pernah didata sebagai rumah perlu mendapat bantuan. Anehnya, kata dia, rumah warga lainnya didata oleh aparat desa, sehingga memperoleh bantuan dana perbaikan dari pemerintah.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Drs. Odang R saat dikonfirmasi mengakui bahwa penyaluran dana bantuan korban gempa di Ciamis memang sedikit bermasalah. Namun ia meminta soal itu tidak dibesar-besarkan karena sedang diupayakan untuk diselesaikan. “Khusus kepada warga yang belum menerima bantuan, tenang saja, karena ada bantuan tahap kedua dari pemerintah,” katanya. Akan tetapi, dia tidak bisa menjelaskan kapan bantuan tahap kedua akan turun kepada yang berhak. (A-112/das)***
Korban gempa yang sampai saat ini belum memperoleh bantuan tersebut, berdasarkan catatan “PRLM”, terletak di Desa Karangmulya, tepatnya di Dusun Sambong RT 19 RW 09. Padahal, rumah warga banyak yang rusak parah akibat digoyang gempa beberapa bulan silam.
“Kami sebenarnya menunggu adanya bantuan gempa seperti warga lainnya. Namun setelah ditunggu lama, bantuan itu belum juga ada sampai sekarang,” kata Wandi (45) seorang warga kepada “PRLM”, Kamis (17/6).
Ny, Dedeh Saadah (32), seorang warga yang rumahnya rusak berat mengatakan, setelah terjadi gempa ia memang pernah menerima bantuan, yakni berupa beras dan mie instan. Aparat setempat, kata dia, sempat menjanjikan akan memberikan bantuan uang untuk memperbaiki rumahnya yang rusak.
Akan tetapi, setelah ditunggu sekian lama, bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak itu tidak pernah datang. “Aneh juga. Padahal, rumah warga yang kerusakannya tidak berat, sudah banyak yang menerima bantuan dana perbaikan,” katanya.
Ny. Apid, warga RT 18 RW 09, salahseorang korban gempa yang rumahnya rusak berat di bagian belakangnya, kepada “PRLM” mengaku heran dengan aparat desa setempat. Pasalnya, rumahnya tidak pernah didata sebagai rumah perlu mendapat bantuan. Anehnya, kata dia, rumah warga lainnya didata oleh aparat desa, sehingga memperoleh bantuan dana perbaikan dari pemerintah.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Drs. Odang R saat dikonfirmasi mengakui bahwa penyaluran dana bantuan korban gempa di Ciamis memang sedikit bermasalah. Namun ia meminta soal itu tidak dibesar-besarkan karena sedang diupayakan untuk diselesaikan. “Khusus kepada warga yang belum menerima bantuan, tenang saja, karena ada bantuan tahap kedua dari pemerintah,” katanya. Akan tetapi, dia tidak bisa menjelaskan kapan bantuan tahap kedua akan turun kepada yang berhak. (A-112/das)***
0 komentar:
Posting Komentar