Langsung ke konten utama

PKS Ingin Buktikan Diri Terbuka & Moderat


Zulkieflimansyah
[IST]
INILAH.COM, Jakarta - PKS ingin membuktikan diri sebagai partai tengah, moderat dan terbuka. Lihat saja dalam Munasnya PKS mengundang Dubes Australia dan AS. Ada apa dengan PKS ?
Kalangan PKS nampaknya meyakini bahwa gelombang Islamisme yang keras dengan aneka teror dan kekerasan di dalamnya, hanya akan merugikan partai itu dan citra umat Islam.
“PKS ingin menjadi penjaga nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan, serta lebih realistis dalam melihat pluralitas sosial di republik kita,” kata Zulkieflimansyah PhD, anggota DPR PKS.
Di kalangan publik, PKS masih dirasakan sebagai partai eksklusif meski sudah bergerak ke tengah dan moderat, bahkan sudah merekrut kader non-muslim. “PKS masih dilihat sebagai partai berbasis massa Islam yang eksklusif karena doktrinnya memang demikian, mungkin dengan pertimbangan untuk menjaga keutuhan basis sosial mereka.
Eksklusifisme PKS membuat kalangan NU dan Muhammadiyah melihat partai ini sebagai ancaman atas kohesitas dan pengaruh sosial-kultural dua organisasi massa Islam terbesar itu. “Apalagi PKS berafiliasi ideologis dengan Ikhwanul Muslimin di Timur Tengah,” papar Fahmi Panimbang MA, sosiolog muda Universitas Paramadina.
Melalui undangan kepada Dubes AS dan Australia itu, PKS ingin menyampaikan kepada dunia internasional bahwa Islam Indonesia tidak sama dengan Islam yang perspesikan dunia barat yang terkadang dicap negatif.
"Ini loh bahwa Islam di Indonesia berbeda dengan Islam di negara barat," ujar Sekretaris Jendral PKS, Anis Matta, akhir pekan lalu. Menurut Anis, PKS ingin memberikan pandangan-pandangan baru kepada internasional khususnya dua negara itu terhadap kondisi dan pandangan Islam di Indonesia. Hal itu jugalah yang menurutnya, menjadi alasan mengapa untuk perhelatan besar nanti PKS memilih hotel asal Amerika Serikat untuk ber-Munas.
Selain meneguhkan diri sebagai partai moderat dan tengah serta terbuka, PKS juga ingin mengesahkan susunan pengurus DPP pada Munas PKS pada 16 Juni 2010 mendatang serta membahas kembali posisinya sebagai anggota koalisi pendukung pemerintah.
Anis menilai, PKS perlu kembali mengevalusi posisinya karena mencermati model koalisi saat ini. Terlebih setelah terbentuknya Sekber Koalisi yang menurutnya, hanya sebagai bentuk ‘carter politik’.
“Meskipun kecurigaan ini akhirnya tidak terbukti,” sambungnya. “Kita akan bahas kebijakan kita soal koalisi. Arah dari koalisi ini yang nanti akan kita tetapkan di Munas besok,” tandas Anis.
Politisi PPP, Dr Arief Mudatsir dalam disertasinya di Fisip-UI mengenai partai-partai berbasis Islam, pernah memprediksikan bahwa ideologi kebangsaan, bukan keagamaan, akan lebih mendapat tempat di kalangan rakyat Indonesia yang kian modern dan maju.
Bahwa ideologi Islam dan agama lain akan semakin memudar dalam kepartaian di Indonesia karena derasnya modernitas dan globalisme yang membuat masyarakat makin sekuler dan tak lagi meandang agama sebagai panduan yang ‘'berharga mati' dalam berpolitik. Selamat bermunas PKS. [mdr]

Komentar

  1. Boleh terbuka tapi tetap harus pada komitmen awal sebagai partai dakwah biar ada bedanya dgn partai lain.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...