Hari Ahad pagi, 06 Juni 2010 sekitar pukul 01.30 WIB warga masyarakat tatar Galuh Ciamis khususnya telah kehilangan seorang Kiyai besar, tokoh agama yang kharismatik, ulama serba bisa. Beliau adalah KH Umar Nawawi, seorang Ulama Besar yang giat mempertahankan budaya pendidikan pesantren agar tetap eksis di tengah masyarakat.
Kepergian beliau bukan sekadar membuat duka cita mendalam bagi banyak orang, namun menimbulkan penyesalan yang luar biasa mengingat dengan meninggalnya seorang ulama besar, maka secara otomatis juga mengubur dalam-dalam segala ilmu dan pemikiran cemerlang beliau. Perasaan berat hati, pilu, dan sedih dirasakan oleh seluruh muridnya. Seorang pelopor pendidikan dan penggiat belajar yang tak pernah bosan-bosannya menyarankan kepada murid-muridnya untuk selalu rajin belajar, membaca berbagai buku, literatur apa saja yang dianggap bermanfaat. Seluruh hidupnya diwakafkan untuk kepentingan dunia pendidikan keagamaan, memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat manusia.
Pondok pesantren Miftahul Huda II Bayasari Jatinagara Ciamis adalah pesantren terbesar di daerah Ciamis telah kehilangan pendirinya. Kepergian beliau bukan sekadar membuat duka cita mendalam bagi banyak orang, namun menimbulkan penyesalan yang luar biasa mengingat dengan meninggalnya seorang ulama besar, maka secara otomatis juga mengubur dalam-dalam segala ilmu dan pemikiran cemerlang beliau. Perasaan berat hati, pilu, dan sedih dirasakan oleh seluruh muridnya. Seorang pelopor pendidikan dan penggiat belajar yang tak pernah bosan-bosannya menyarankan kepada murid-muridnya untuk selalu rajin belajar, membaca berbagai buku, literatur apa saja yang dianggap bermanfaat. Seluruh hidupnya diwakafkan untuk kepentingan dunia pendidikan keagamaan, memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat manusia.
Dengan kepergian beliau menghadap yang Maha Kuasa telah banyak meninggalkan jasa yang amat berharga dan bermanfaat tentunya bagi bekal kehidupan orang banyak. Hal ini merupakan sebuah bukti kuat bahwa beliau bukan hanya kaya ilmu akan tetapi juga kaya amal.
Teriring salam takzim kita semua patut hening sejenak menghadapkan hati dan kekhusyuan kita ke Hadirat Allah SWT sambil tersimpuh bermunajat memanjatkan do’a sedalam-dalamnya; semoga arwah beliau diterima, amal ibadahnya mendapat balasan yang setimpal, kekhilafan dan dosanya diampuni, limpahan rahmat dan ridlo-Nya selalu menyertainya, keluarga yang ditinggalkan semoga mendapat ketabahan, amin.
photo : Facebook SMK Miftahul Huda II
photo : Facebook SMK Miftahul Huda II
0 komentar:
Posting Komentar