Langsung ke konten utama

Mesir Akan Coret Warga Negara yang Menikahi Orang Israel


MESIR (voa-islam.com) – Demi melindungi stabilitas nasional dan dunia Arab, Mesir akan mencoret warga yang menikahi orang Israel dari kewarganegaraan Mesir.
Mahkamah Agung Mesir memutuskan bahwa warga yang menikahi wanita Israel mungkin akan dicoret kewarganegaraannya jika pernikahan mereka itu "menjadi ancaman bagi keamanan nasional."
"Mahkamah meminta kementerian dalam negeri untuk memberikan daftar semua pernikahan pasangan seperti itu kepada kabinet untuk dipelajari. Setiap kasus akan diinvestigasi secara terpisah dan dengan pertimbangan kebebasan seseorang, serta keamanan negara," kata Mohammed al-Husseini, hakim pada Mahkamah Agung negara.
Sementara, pengacara Nabil Al-Wahsh mengatakan alasan mengajukan kasus ini adalah untuk menyelamatkan negara dari generasi yang 'tak loyal pada Mesir dan dunia Arab'. Sebab, ada kecenderungan orang Mesir makin dekat dengan Israel.  “Ini demi keamanan nasional Mesir,” tegasnya.
“Anak-anak hasil pernikahan campuran itu, seharusnya tak boleh masuk dalam dinas militer," kata Al-Wash, seperti dimuat laman Daily Telegraph, Sabtu (5/6/2010).
Menurut Al-Wahsh, saat ini pria Mesir yang menikahi wanita Israel diyakini mencapai angka 30.000. Menurutnya hanya 10 persen dari mereka yang menikahi wanita Arab-Israel. Diperkirakan 15.000 pasangan Mesir-Yahudi pada saat ini tinggal di Mesir.
Sebelumnya, pengadilan yang lebih rendah tahun lalu meminta kementerian dalam negeri menelaah kasus pernikahan pria Mesir dan perempuan Israel, juga soal anak-anak mereka. Dan melakukan langkah-langkah untuk membatasi kondisi semacam itu. Namun, kementerian luar negeri mengajukan banding dengan alasan, pihak yang berwenang memutuskan terkait masalah itu adalah parlemen.
Ribuan orang Mesir --  khususnya yang kembali dari Perang Teluk tahun 1990 –antara Irak dan Kuwait–, pindah ke Israel untuk mencari pekerjaan. Banyak dari mereka yang menikahi perempuan Israel.
...Keputusan ini adalah untuk menyelamatkan negara dari generasi yang 'tak loyal pada Mesir dan dunia Arab'. Sebab, ada kecenderungan orang Mesir makin dekat dengan Israel...
Mesir adalah negara pertama yang menandatangani kesepakatan perdamaian dengan Israel pada 1979– sebuah keputusan yang tak populer. Meskipun demikian, hubungan-hubungan antara kedua negara masih tegang dalam beberapa tahun terakhir, khususnya berkaitan dengan masalah Palestina.
Mesir juga memblokade perbatasan Gaza dengan bekerja sama dengan Israel setelah Gaza diambil alih oleh militan Hamas pada 2007.
Belakangan, pasca penyerangan misi kemanusiaan Freedom Flotilla ke Gaza, Presiden Hosni Mubarak memerintahkan agar perbatasan Rafah dibuka untuk sementara agar bantuan untuk Gaza bisa masuk.
Gubernur Sinai Utara, Murad Muwafi mengatakan, Presiden Hosni Mubarak memerintahkan agar perbatasan Gaza di kota Rafah dibuka selama beberapa hari. "Untuk meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina setelah serangan Israel atas armada bantuan kemanusiaan," kata Muwafi.
Mubarak mengecam serangan tersebut dan menuding Israel bertindak melampaui batas. Mesir juga memanggil duta besar Israel di Kairo untuk meminta klarifikasi. [taz/ant, viv]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...