"Presiden Amerika berkata kepadaku dan meyakinku bahwa ia adalah seorang Muslim."
Itulah klaim Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Aboul Gheit, seperti yang dilaporkan dalam edisi Mei 2010 Israel Today.
Menurut wartawan Avi Lipkin , Gheit muncul di Nile TV dalam program "Round Table Show" pada bulan Januari lalu, di mana dia mengatakan bahwa "ia pernah bertemu empat mata dengan dengan Obama dan Obama bersumpah kepadanya bahwa dia adalah seorang Muslim, putra dari seorang ayah muslim dan anak tiri dari ayah yang juga Muslim serta memiliki saudara tiri di Kenya yang juga Muslim, dan ia menyatakan setia kepada agenda Islam.
Obama diduga mengatakan ini dalam konteks untuk meyakinkan Gheit bahwa ia akan segera mengurus persoalan dengan Israel.
Dia meminta dunia Islam menunjukkan kesabarannya. Obama berjanji bahwa apabila ia berhasil mengatasi beberapa masalah dalam negeri Amerika Serikat (RUU Kesehatan), ia akan menunjukkan kepada dunia Islam apa yang akan dilakukannya terhadap Israel.
Apakah ini benar? Namun situs American Thinker berkeyakinan bahwa Obama adalah seorang Muslim. Hal ini bisa dilihat dari pidatonya di Mesir dan kebijakannya yang cenderung membela Islam bahkan waktu pemilu dulu Obama tidak mau melepas nama tengahnya, "Hussein", seperti dilaporkan oleh situs tersebut.
Tapi meskipun Obama seorang Muslim, tetap saja dirinya dibawah 'ketiak' Yahudi. Mana ada seorang muslim yang bela-belain akan mengirim puluhan ribu pasukan lagi untuk membasmi Taliban di Afghanistan. Toh, faktanya yang banyak mati malah warga muslim sipil Afghan akibat ulah barbar pasukan AS di sana.(fq/imo/americanthinker) eramuslim
Itulah klaim Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Aboul Gheit, seperti yang dilaporkan dalam edisi Mei 2010 Israel Today.
Menurut wartawan Avi Lipkin , Gheit muncul di Nile TV dalam program "Round Table Show" pada bulan Januari lalu, di mana dia mengatakan bahwa "ia pernah bertemu empat mata dengan dengan Obama dan Obama bersumpah kepadanya bahwa dia adalah seorang Muslim, putra dari seorang ayah muslim dan anak tiri dari ayah yang juga Muslim serta memiliki saudara tiri di Kenya yang juga Muslim, dan ia menyatakan setia kepada agenda Islam.
Obama diduga mengatakan ini dalam konteks untuk meyakinkan Gheit bahwa ia akan segera mengurus persoalan dengan Israel.
Dia meminta dunia Islam menunjukkan kesabarannya. Obama berjanji bahwa apabila ia berhasil mengatasi beberapa masalah dalam negeri Amerika Serikat (RUU Kesehatan), ia akan menunjukkan kepada dunia Islam apa yang akan dilakukannya terhadap Israel.
Apakah ini benar? Namun situs American Thinker berkeyakinan bahwa Obama adalah seorang Muslim. Hal ini bisa dilihat dari pidatonya di Mesir dan kebijakannya yang cenderung membela Islam bahkan waktu pemilu dulu Obama tidak mau melepas nama tengahnya, "Hussein", seperti dilaporkan oleh situs tersebut.
Tapi meskipun Obama seorang Muslim, tetap saja dirinya dibawah 'ketiak' Yahudi. Mana ada seorang muslim yang bela-belain akan mengirim puluhan ribu pasukan lagi untuk membasmi Taliban di Afghanistan. Toh, faktanya yang banyak mati malah warga muslim sipil Afghan akibat ulah barbar pasukan AS di sana.(fq/imo/americanthinker) eramuslim
0 komentar:
Posting Komentar