Langsung ke konten utama

Menanti Narasi Baru Partai Dakwah


Olivier Ray pernah mengkritik gerakan Islam dalam Failure of Political Islam. “Kalangan Islamis,” katanya, “tidak menawarkan apa pun kecuali gagasan moral.” Sejak terbitnya buku itu di tahun 1994 sulit memang untuk memberikan jawaban riil berbentuk fakta di lapangan. Namun, hari ini, periode kedua pemerintahan AKP telah mendekontruksi tesis itu.

AKP, Adalet ve Kalkinma Partisi, di bawah pimpinan Erdogan yang saat ini menjadi Perdana Menteri Turki memenangkan pemilu dengan angka yang fantastis! Kemenangan pertama AKP pada pemilu 2002 meraih 363 dari 550 kursi parlemen. Setara dengan 34%. Kemenangan kedua pada pemilu 2007 lebih hebat lagi. AKP meraih 341 kursi parlemen. Setara 47%. Menang mutlak!

Yang mendekontruksi tesis Olivier Ray bukanlah kemenangan itu. Tetapi apa yang ada di balik kemenangan itu. Rakyat Turki menjatuhkan pilihan kepada AKP karena percaya merekalah yang mampu membawa harapan baru bagi Turki. Rakyat Turki memilih AKP agar sesuai janji mereka, Turki meninggalkan masa-masa korupsi yang hanya membenamkannya rakyat pada lumpur kemiskinan. Kemenangan ide dan pencitraan yang bertemu dengan harapan rakyat. Ini pada pemilu pertama.

Kenaikan angka kemenangan di pemilu berikutnya bukan lagi karena faktor harapan dan pencitraan. Kemenangan fantastis itu lebih karena bukti. Ya, bukti. Bahwa apa yang dijanjikan AKP itu benar. Bahwa harapan yang dibawa AKP itu bukan fatamorgana. AKP mampu menghadirkan profesionalisme dalam mengelola negara. Membersihkan praktik-praktik korupsi yang sebelumnya menggurita. Memenuhi ekspektasi publik untuk lebih sejahtera. Sekaligus berhasil mengembalikan relasi agama, politik, dan negara. “Kemenangan AKP,” kata cendekiawan Ikhwanul Muslimin Prof. Hamid Al-Ghazali, “adalah kemenangan gagasan Islam moderat.”

Di negeri kita kini tengah berlangsung Munas Partai Dakwah. Tidak tanggung-tanggung. Musyawarah ini diikuti oleh 2.700 qiyadah dakwah.

Sebagai bagian dari umat Islam, kita tentu berharap bahwa partai dakwah, yang saat ini menjadi partai Islam terbesar, bisa menjadi jawaban kedua terhadap kritikan Olivier Ray. Umat tidak hanya membutuhkan wacana, umat tidak akan kenyang dengan janji para politisi. Semoga narasi baru, sebagaimana yang dijanjikan Anis Matta mampu membawa partai dakwah ini mengulangi kesuksesan AKP. Agar umat tersadar bahwa Islam adalah rahmatan lil 'alamin. Agar hanya kalimat Allah yang meninggi. Agar, tidak ada lagi yang menghina agama ini!
 
http://muchlisin.blogspot.com/2010/06/menanti-narasi-baru-partai-dakwah.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...