Langsung ke konten utama

Korban Longsor Kadupandak Dapat Tanah Relokasi


CIAMIS, (PRLM).- Korban tanah longsor di Desa Kadupandak, Kecamatan Tambaksari, Kab. Ciamis direncanakan mendapatkan tanah relokasi seluas 15 bata atau seukuran rumah tipe 36. Dua opsi lahan yang bakal menjadi tempat relokasi, yakni tanah kas desa atau Gunung Bitung, tidak jauh dari cekdam Singapraya yang jebol beberapa waktu lalu.
Hingga Jumat (4/6) pergerakan tanah ambles maupun longsor, terutama di dua dusun yaitu Dusun Karangsari dan Dusun Kadupandak, masih terus berlangsung. Keadaan itu dipicu turunnya hujan lebat yang masih sering mengguyur wilayah tersebut.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab. Ciamis Dede Suparman, mengatakan, selain tanah, korban juga mendapatkan bantuan uang sebesar Rp 15 juta per rumah. Dasar perhitungan bantuan uang tunai tersebut setara dengan bantuan untuk rumah korban gempa kategori rusak berat.
"Selain berupa uang, juga bantuan relokasi tanah untuk membangun rumah kembali. Luas tanah disesuaikan dengan ukuran rumah tipe 36 atau 15 bata. Tanah tersebut dengan status hak pakai sehingga tidak bisa dialihkan kepada orang lain, lahan yang ditinggalkan tetap milik warga," tuturnya.
Selain rumah, dia menambahkan, beberapa fasilitas lain seperti kantor desa juga direlokasi ke tempat yang lebih aman. Berdasarkan perhitungan, untuk keperluan relokasi 305 rumah ( 326 KK), kantor desa, fasilitas umum dan sarana lainnya membutuhkan lahan seluas sepuluh hektare.
Dede mengatakan, keputusan lokasi relokasi, masih menunggu keputusan dari Gubernur Jawa Barat. Apabila yang dipilih tanah kas desa, harus dilakukan penggantian atau tukar guling. "Kami juga harus minta izin kepada Departemen Kehutanan, apabila yang dipilih adalah kawasan perkebunan Gunung Bitung. Persoalan tersebut sampai sekarang masih dalam kajian bersama, termasuk juga mengenai penelitian geologi," katanya.
Kabag Humas juga mengungkapkan tahun 2010 anggaran penanggulangan bencana alam hanya sebesar Rp 1,5 miliar. Anggaran tersebut masuk dalam pos Dana Tidak Tersangka (DTT). "Dana tersebut masih belum dimanfaatkan karena masih harus dikonsultasikan penggunaannya. Apabila memang diperlukan, kami juga minta asistensi dari BPK," tuturnya.
Camat Tambaksari Sudiana mengungkapkan tanah di Dusun Karangsari dan Kadupandak masih terus bergerak. Akibat pergerakan yang masih terus terjadi, menyebabkan beberapa rumah yang sebelumnya terancam, sekarang roboh.
Dia mengatakan berdasarkan hasil penelitian geologi wilayah Kecamatan Tambaksari, khususnya Desa Kadupandak termasuk dalam tingkat kerawanan tinggi. Keadaan itu ditandai dengan sering terjadinya pergerakan tanah. "Pergerakan tanah itu dapat ambles atau longsor. Kejadian alam itu itu sangat terasa saat musim hujan," tuturnya. (A-101/das)***pr-online
photo : facebook Uus Rusydiana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...