Langsung ke konten utama

Hilmi Aminudin, Ketua Majelis Syuro PKS: Kami Tak Mau Main di Pinggiran


Sejumlah langkah kontroversial muncul dalam Musyawarah Nasional Partai Keadilan Sejahtera yang berakhir kemarin. Mulai tempat penyelenggaraan di Hotel Ritz-Carlton, yang identik dengan Amerika; menjadi partai terbuka; hingga koalisi permanen dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin menjelaskan langkah kontroversial itu kepada Sandy Indra Pratama dari Tempo. Berikut ini petikannya.

Kenapa PKS harus menjadi partai terbuka?
Untuk PKS, masalah partai terbuka atau moderat itu bukan taktis atau strategi politik. Terbuka adalah ajaran Islam yang muncul dari keimanan. Konsekuensinya, kita juga harus menerima pluralitas, dan memang keberagaman itu merupakan karakter dari ciptaan Allah.

Setelah menjadi terbuka, dengan siapa PKS akan bergaul?
PKS jelas akan bergaul dengan semua entitas yang memiliki identitas dan integritas. Saat ini kami sedang mengembangkan konsolidasi dan menandatangani nota kesepahaman dengan Partai Buruh Australia, yang sedang berkuasa. Kemudian kami juga jauh mengembangkan komunikasi dengan Cina melalui partai komunisnya. Ini dimaksudkan agar PKS masuk dalam mainstream dunia ini. PKS tidak mau bermain di pinggiran akibat eksklusivitas.

Mengapa berkoalisi permanen dengan Presiden?
Koalisi permanen itu bukan berarti selamanya. Koalisi itu dibatasi oleh undang-undang. Maksudnya, sesuai dengan jabatan kepemimpinan nasional. Itu dibahas sudah sejak awal.

Soal komunikasi dengan Amerika, bagaimana Anda melihatnya?
PKS itu berangkat dengan identitas yang kuat. Kami juga berkomunikasi dengan pihak yang memiliki identitas kuat. Kami melihat Amerika sebagai bagian dari kemanusiaan, dan Islam tidak memberangus kemanusiaan. PKS ingin berkontribusi untuk kemanusiaan. Kami melihat Amerika sebagai bangsa, jadi bukan melihat rezim pemerintahannya. SANDY INDRA PRATAMA

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2010/06/21/Nasional/krn.20100621.204075.id.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...