Langsung ke konten utama

Tragis, Guru Madrasah Gajinya Rp. 72 Ribu/bulan


Ironis. Kita juga patut menangis. Di tengah hingar bingar pemberitaan media soal remunerasi (tambahan gaji) PNS yang sangat besar nilainya di berbagai departemen, ternyata di Pekanbaru masih ditemukan guru dengan gaji Rp. 72 ribu per bulan. Gaji tersebut sangat jauh dari Upah Minimun Kota (UMK) yang ditetapkan sebesar Rp1.055.000.

Guru malang tersebut bernama Drs Imam Maznan Ali, guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Azzahidin yang terdapat di Jalan Hang Tuah Ujung, Tenayan Raya, Pekanbaru.

Dirinya mengaku sudah mengajar di daerah tersebut sejak enam bulan yang lalu. Begitu dirinya menerima gaji `pertama` ia hanya mendapatkan uang sebesar Rp144.000.

"Gaji ternyata tidak dibayarkan setiap bulan. Biasanya dirapel hingga dua bulan baru dibayarkan. Sehingga gaji pertama saya yakni Rp144.000, untuk dua bulan mengajar," ujarnya di Pekanbaru, Senin (11/5/2010), sebagaimana diberitakan oleh kantor berita Antara.

Guru Alquran dan Hadist ini pada awalnya mengaku kaget, namun setelah diberitahu pihak yayasan dikarenakan terkendala keuangan, ia baru memakluminya. Padahal untuk biaya transportasinya saja, ia harus merogoh kocek mencapai Rp250 ribu perbulannya.

"Saya tinggal di Jalan Kereta Api, sementara sekolah berada di Jalan Hang Tuah Ujung. Kira-kira membutuhkan waktu mencapai setengah jam baru sampai di sekolah," jelasnya.

Menurutnya, mengapa ia masih bertahan dikarenakan menjadi guru adalah cita-citanya sejak kecil. Ditambah lagi ada kebanggaan dengan profesi guru. Terlebih lagi, seorang guru mampu menghasilkan murid yang menjadi orang penting di kemudian hari.

"Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, saya terpaksa cari serabutan termasuk menjadi penyuluh agama di lapas anak" ujarnya.

Ia mengharapkan adanya perhatian pemerintah terhadap guru swasta. Terlebih jika dibandingkan gaji guru negeri, gaji guru swasta jauh di bawahnya. Terlebih, ia juga menginginkan anak-anaknya untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Sementara itu, Sekretaris Persatuan Guru Swasta Pekanbaru Riau (PGSPR), Drs Sebastian Koti, membenarkan hal tersebut. Ia mengakui gaji guru swasta yang terdapat di Pekanbaru jauh di bawah gaji guru negeri. Ditambah lagi, pemerintah yang kurang memperhatikan guru swasta.

"Kami harap pemerintah seharusnya lebih peduli terhadap guru swasta. Terlebih beban kerja antara guru swasta dan negeri sama, yakni mendidik muridnya," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Yuzamri Yakub mengatakan gaji guru swasta berasal dari yayasannya. Sampai saat ini, yang dibantu pemerintah hanya tunjangan fungsionalnya. Sementara tunjangan transportasi yang selama 2007 dan 2008 dinikmari guru swasta terpaksa dihapuskan karena tak sesuai dengan peraturan pemerintah.
(antara/shodiq ramadhan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...