Langsung ke konten utama

Jabar dan Sumbar Jadi Target Kristenisasi Internasional


Dalam Conference of Asian Evangelical Chruch Federation di Jepang, para misionaris wajib menghindari penginjilan verbal

Hidayatullah.com—Mantan misionaris dan aktivis Kristen, Bernard Abdul Jabbar mengungkapkan bahwa wilayah Jawa Barat menjadi program kristenisasi internasional. Dalam dokumen mereka, disebutkan, Sumatera Barat termasuk juga menjadi agenda kristenisasi internasional.

“Penaklukan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Barat merupakan indikator keberhasilan kristenisasi internasional,” jelas Bernard.

Sebagaimana diketahui, kasus-kasus kristenisasi kembali marak di beberapa daerah di Jawa Barat. Dalam waktu berdekatan Bandung dan Bekasi menjadi sasaran para penginjil dalam melakukan misinya.

Seperti diberitakan sebelumnya, di Bandung pada awal April 2010 telah terjadi kristenisasi berkedok pembagian sembako dan rekreasi. Pada kasus tersebut sejumlah warga berhasil masuk perangkap para misionaris.

Lain halnya yang terjadi di Bekasi. Di kota yang berjuluk Kota Patriot ini kristenisasi dilakukan tergolong berani. Dengan berkedok kegiatan karnaval antinarkoba, pada awal Mei 2010 kaum salibis melakukan penodaan simbol Islam di halaman Masjid Agung Al Barkah Bekasi. Di halaman masjid mereka membentuk formasi salib dan sempat membaptis seorang petugas kebersihan.

Maraknya kasus kristenisasi ini membuat Ketua Tim Forum Antisipasi Gerakan Pemurtadan (Fakta) Abu Deedat Syihabuddin geram. Menurutnya, aksi-aksi kristenisasi ini jelas melanggar aturan hukum.

“Kasus ini melanggar kode etik penyiaran agama yang tertulis dalam Keputusan Menag No.70 tahun 1978. Salah satu poin keputusan tersebut adalah penyebaran agama tidak dibenarkan bila ditujukan terhadap orang atau orang-orang yang telah memiliki keyakinan agama lain,” kata Abu Deedat kepada hidayatullah.com.

Abu Deedat melanjutkan, terjadinya kasus kristenisasi yang kerap berkedok kegiatan sosial ini merupakan taktik para misionaris. Hal ini, menurutnya, sesuai dalam Conference of Asian Evangelical Chruch Federation (Konferensi Persekutuan Injili Asia) yang berlangsung di Hotel Narita, Jepang pada 26-30 Mei 2003. Salah satu keputusannya adalah agar para misionaris  menghindari penginjilan verbal (evangelization verbal). [syaf/hidayatullah.com]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...