Langsung ke konten utama

Cerita tentang Mbah Priok Ternyata Fiktif




Investigasi tentang bentrokan yang terjadi di sekitar makam Habib Hasan Al-Haddad atau Mbah Priok beberapa waktu lalu, memunculkan suatu fakta baru soal siapa sebenarnya Mbah Priok. Dan fakta itu cukup menghebohkan masyarakat Jakarta.
Seperti yang disampaikan sejarawan Betawi, JJ Rizal, kepada detikcom bahwa Habib Hasan Al-Haddad atau yang disebut Mbah Priok bukan tokoh sejarah seperti yang dikisahkan selama ini. Ternyata, habib yang makamnya dikeramatkan itu meninggal sekitar awal tahun 1900. Bukan tahun 1756 seperti yang beredar di masyarakat.
Habib Hasan juga disebut JJ Rizal bukan tokoh penyebar agama Islam di tanah jawa. Memang benar bahwa Habib Hasan Al-Haddad meninggal di kapal. Saat itu, beliau sebagai anak buah kapal yang sedang berlayar dari Palembang menuju pulau Jawa dalam rangka berziarah ke makam Wali Songo. Rute yang ditempuh Habib adalah Palembang, Bangka Belitung, dan ke Batavia atau Betawi. Tapi belum sampai di Batavia, beliau meninggal dunia.
Habib Hasan dimakamkan di Pondok Dayung. Dari situ, makam dipindahkan ke TPU Dobo. Pada tahun 1997, makam beliau dipindahkan ke Semper, Jakarta Utara.
Menurut sarjana lulusan Universitas Indonesia ini, makam yang di Koja hanya petilasan saja.
Selain itu, Habib Hasan Al-Haddad, masih menurut JJ Rizal, ternyata memang tidak ada dalam silsilah dan literatur para habaib yang berkiprah mensyiarkan agama Islam di Batavia. Sebenarnya, leluhur Habib Hasanlah yang punya peran penting dalam syiar Islam di Jawa. Beliau bernama Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad yang sering disebut sebagai shahibur rotib yang meninggal pada tahun 1711. Dan Habib Hasan adalah generasi keenam dari Habib Abdullah Al-Haddad.

Salah seorang ahli waris Habib Hasan, Alwi Al-Haddad, membenarkan tentang tahun kematian Habib Hasan yang terjadi sekitar tahun 1900. Dan bukan pada tahun 1756. Menurut Alwi, semua itu ditulis oleh pengurus makam yang tidak berkoordinasi dengan pihak ahli waris.
Seperti dimaklumi banyak pengunjung makam, pengurus makam menyebarkan buku kecil yang mengisahkan tentang sosok dan sepak terjang dari Habib Hasan Al-Haddad. Ternyata, semua itu hanya karangan pengurus makam dan tidak berkonsultasi dengan pihak keluarga Habib Hasan Al-Haddad.
Sayangnya, masyarakat bukan sekadar sudah terlanjur percaya dengan karangan pengurus makam, tapi sudah menjadi korban pertumpahan darah yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan cara damai. mnh
foto: wordpress
eramuslim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...