Langsung ke konten utama

Astagfirullah...Ada Kabar Pasangan Lesbian Menikah Secara Islam



REPUBLIKA.CO.ID,15 Mei lalu, berlangsung pernikahan antara dua perempuan di Surabaya. Pernikahan secara Islam antara pasangan lesbian itu dihadiri seorang ulama. Kepada situs Gaya Nusantara, sang pemuka agama moderat itu menyatakan dirinya hanya memfasilitasi saja.

Menurut Dr. Dede Oetomo, pengamat masalah GLBT, Gay Lesbian Biseksual dan Transgender,  perkembangan ini menunjukkan bahwa generasi lesbian dan gay sekarang menilai ingin menikah.

Dua orang beragama Islam, berkonsultasi dengan ulama progresif. "Menurut studi ulama itu, sebetulnya dua orang menikah tidak perlu ada otoritas yang meresmikannya. Cukup dua orang yang menyatakan janjinya untuk menikah. Pernikahan agama ini menurut ulama itu sah."  Walau demikian disadari bahwa menurut undang-undang itu tidak sah.

Tren Baru
Secara sosiologis perkawinan ini menunjukkan bahwa generasi lesbian dan gay sekarang ini yang usianya 20-an tahun, berbeda dengan generasi tua, merasa ingin menikah. Gayanusantara pernah dua kali melakukan upacara pernikahan sekuler. Tanpa ada upacara agama, hanya ucapan janji dan kemudian mereka meminta sertifikat dari GAYaNusantara.

Dede menilai bahwa perkembangan ini menunjukkan tren menginginkan ikatan pernikahan itu diresmikan. Yang pertama adalah sekuler bukan agama, kalau yang ini tampaknya memang mencari jalur agama. Dan akhirnya mereka menemukan imam muda ini, walaupun ia tidak berani terbuka.

"Dia tidak berani menyatakan secara terbuka, karena kuatir posisinya akan diserang," kata Dede. Dari kalangan pengantin sendiri sudah terbiasa dengan tanggapan negatif dari masyarakat luas. Menurut Dede Oetomo, pemikiran kalangan minoritasnya adalah 'masa depan' dan pihak pengkritisi adalah 'masa lampau.'

Secara umum Dede Oetomo melihat peningkatan permintaan dari publik lesbian dan publik gay yang tidak bisa ditolak. Mereka sadar untuk mempublikasikan berita ini dengan hati-hati, tidak membuka nama kedua pengantin dan juga ulama yang menjadi saksinya.

Tanpa Wali

Mengenai kewalian yang dibutuhkan dalam pernikahan Islam, Dede Oetomo menyandarkan penjelasan dari ulama terkait yang mengatakan bahwa tidak semua mazhab mewajibkan adanya wali. Selanjutnya ia menolak memberikan penjelasan lebih jauh. "Karena sejarah pernikahan islam tidak sesederhana seperti yang kita ketahui sekarang. Di kalangan Sunni di mazhab Syafei."

Menurut Dede, pernikahan ini adalah kelanjutan dari tren-tren feminisme Islam di Indonesia. Dibarengi dengan perkembangan Islam liberal. "Sekarang teman-teman gay, lesbian dan waria juga ikut dan menafsirkan ulang agama mereka. Apalagi di Islam tidak memiliki pengontrol doktrin seperti Vatikan."

Menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan ada pihak yang mempermasalahkan dua wanita yang ingin menikah, maka pemerhati masalah gay dan lesbian itu menyandarkan pada undang-undang dasar yang menjamin semua orang untuk membentuk keluarga. "Jadi ini hak-hak asasi manusia. Kalau itu tidak bisa berarti haknya warga negara belum dijamin." K edepannya pihaknya akan memperjuangkan perubahan undang-undang perkawinan.
republika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...