CIAMIS, TRIBUN - Angin puting beliung yang menyertai hujan lebat Minggu (2/5) pukul 14.30 merobohkan ratusan pohon di Dusun Sumur Bandung, Desa Karangkamulyaan, Kecamatan Cijeungjing. Di antara pohon yang tumbang disapu angin tersebut ada yang roboh ke badan jalan raya Ciamis-Banjar, yang menyebabkan arus lalu lintas di jalur selatan tersebut macet sekitar setengah jam.
Kondisi pulih kembali setelah warga bergotong royong menyingkirkan pohon yang tumbang ke jalan aspal di jalur padat lalu lintas tersebut. Pohon tumbang juga ada yang menyambar rentangan kabel PLN dan telepon. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini.
Angin puting beliung tidak hanya menumbangkan ratusan pohon, tetapi membuat sejumlah atap genting rumah warga beterbangan. Kondisi yang agak parah terjadi di Dusun Sumur Bandung RT 02/06. Termasuk atap genting WC rumah ketua RT 02 RW 06 Dusun Sumur Bandung, Sukarya (50). Atap genting WC milik Sukarya dihantam daun pohon kelapa yang tumbang.
"Atap WC-nya dihantam pelepah pohon kelapa yang tumbang," ujar Sukarya.
Menurut Sukarya, musibah angin puting beliung ini sempat menyebabkan suasana di kawasan Warung Jeruk dan Sumur Bandung mencekam. Tidak hanya karena hujan lebat, tetapi juga karena anginnya yang begitu kencang.
"Di Karangkamulyaan sekitar situs sendiri sebenarnya anginnya juga kencang, tetapi tidak sampai ada pohon yang tumbang, apalagi atap genting yang terbang," ujar Haris (30), penduduk Karangkamulyaan, Minggu petang. (sta) tribunjabar
Kondisi pulih kembali setelah warga bergotong royong menyingkirkan pohon yang tumbang ke jalan aspal di jalur padat lalu lintas tersebut. Pohon tumbang juga ada yang menyambar rentangan kabel PLN dan telepon. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini.
Angin puting beliung tidak hanya menumbangkan ratusan pohon, tetapi membuat sejumlah atap genting rumah warga beterbangan. Kondisi yang agak parah terjadi di Dusun Sumur Bandung RT 02/06. Termasuk atap genting WC rumah ketua RT 02 RW 06 Dusun Sumur Bandung, Sukarya (50). Atap genting WC milik Sukarya dihantam daun pohon kelapa yang tumbang.
"Atap WC-nya dihantam pelepah pohon kelapa yang tumbang," ujar Sukarya.
Menurut Sukarya, musibah angin puting beliung ini sempat menyebabkan suasana di kawasan Warung Jeruk dan Sumur Bandung mencekam. Tidak hanya karena hujan lebat, tetapi juga karena anginnya yang begitu kencang.
"Di Karangkamulyaan sekitar situs sendiri sebenarnya anginnya juga kencang, tetapi tidak sampai ada pohon yang tumbang, apalagi atap genting yang terbang," ujar Haris (30), penduduk Karangkamulyaan, Minggu petang. (sta) tribunjabar
Komentar
Posting Komentar