JAKARTA (voa-islam.com) - Facebook sangat membenci foto wanita yang menyusui bayinya, padahal Vatikan tidak mempermasalahkan lukisan Bunda Maria menyusui bayi Yesus.
Facebook sudah lama mendapat kritik menyangkut larangan pada penggunanya yang menampilkan foto wanita sedang menyusui bayinya. Situs jejaring sosial populer itu bulan lalu sekali lagi memindahkan tiga lukisan ibu menyusui yang diposting oleh artis Kate Hansen yang berbasis di British Columbia.
Sebagai bagian dari proyek ‘Madonna and Child’, serial tersebut dua kali terpental keluar dari grup foto dan figur artis di Facebook.
Pada mulanya, Hansen seorang ibu berusia 33 tahun bingung. “Saya memposting banyak pekerjaan dan tiba-tiba hilang (untuk ketiga kalinya),” ujarnya dari rumahnya di Vancouver.
Seiring dengan rasa syok Hansen, email dari The Facebook Team datang, “Anda memposting materi yang melanggar Syarat Penggunaan, sehingga materi tersebut telah dihapus. Di antara banyak yang tidak diizinkan adalah konten kebencian, mengancam atau bersifat pornografi, sama halnya konten yang menyerang individu atau grup. Melanjutkan penyalahgunaan dari fitur Facebook bisa menghasilkan akun tidak bisa digunakan.”
Hansen merespon, tetapi belum mendapat balasan. Ia tiga kali memposting ulang, tetapi yang membuat ia heran adalah halaman grup itu justru kemudian dipenuhi dengan materi bugil.
“Tempat tersebut penuh dengan pose bugil yang menunjukkan keseluruhan dada dan puting, jauh lebih eksplisit daripada yang pernah saya buat,” ujar Hansen sambil menambahkan dia tidak ingin disensor seperti itu.
Foto ibu yang menyusui telah lama dirazia oleh Facebook selama bertahun-tahun. Sebanyak 260 ribu anggota Facebook telah bergabung di sebuah grup yang menamakan dirinya ‘Hey Facebook, breastfeeding is not obscene’.
Facebook sudah lama mendapat kritik menyangkut larangan pada penggunanya yang menampilkan foto wanita sedang menyusui bayinya. Situs jejaring sosial populer itu bulan lalu sekali lagi memindahkan tiga lukisan ibu menyusui yang diposting oleh artis Kate Hansen yang berbasis di British Columbia.
Sebagai bagian dari proyek ‘Madonna and Child’, serial tersebut dua kali terpental keluar dari grup foto dan figur artis di Facebook.
Pada mulanya, Hansen seorang ibu berusia 33 tahun bingung. “Saya memposting banyak pekerjaan dan tiba-tiba hilang (untuk ketiga kalinya),” ujarnya dari rumahnya di Vancouver.
Seiring dengan rasa syok Hansen, email dari The Facebook Team datang, “Anda memposting materi yang melanggar Syarat Penggunaan, sehingga materi tersebut telah dihapus. Di antara banyak yang tidak diizinkan adalah konten kebencian, mengancam atau bersifat pornografi, sama halnya konten yang menyerang individu atau grup. Melanjutkan penyalahgunaan dari fitur Facebook bisa menghasilkan akun tidak bisa digunakan.”
Hansen merespon, tetapi belum mendapat balasan. Ia tiga kali memposting ulang, tetapi yang membuat ia heran adalah halaman grup itu justru kemudian dipenuhi dengan materi bugil.
“Tempat tersebut penuh dengan pose bugil yang menunjukkan keseluruhan dada dan puting, jauh lebih eksplisit daripada yang pernah saya buat,” ujar Hansen sambil menambahkan dia tidak ingin disensor seperti itu.
Foto ibu yang menyusui telah lama dirazia oleh Facebook selama bertahun-tahun. Sebanyak 260 ribu anggota Facebook telah bergabung di sebuah grup yang menamakan dirinya ‘Hey Facebook, breastfeeding is not obscene’.
...Berbeda dengan Facebook yang membenci foto wanita menyusui bayi, Vatikan justru berencana akan memamerkan foto wanita menyusui bayi...
Berbeda dengan Facebook yang membenci foto wanita menyusui bayi, Vatikan justru berencana akan memamerkan foto wanita menyusui bayi. Baru-baru ini, Vatikan mengumumkan akan membuka karya seni yang berusia berabad lamanya dari Bunda Maria dengan bayi Yesus dengan dada terbuka. Lukisan semacam itu seringkali dinamakan “Madonna del Latte.”
Di barat menyusui dilihat sebagai hal yang sehat. Pada bulan ini, jurnal Pediatrics mempublikasikan sebuah studi AS bisa menghemat US$13 miliar (Rp 124,8 triliun) jika wanita memberanikan diri untuk menyusui anaknya dalam jangka waktu lebih dari enam bulan. [taz/inl]
Di barat menyusui dilihat sebagai hal yang sehat. Pada bulan ini, jurnal Pediatrics mempublikasikan sebuah studi AS bisa menghemat US$13 miliar (Rp 124,8 triliun) jika wanita memberanikan diri untuk menyusui anaknya dalam jangka waktu lebih dari enam bulan. [taz/inl]
Komentar
Posting Komentar