Beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Amal seorang hamba pertama kali di hisab pada hari kiamat adalah shalat, apabila shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya dan apabila shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya" |
Shalat adalah hubungan antara hamba dan Rabb-nya yang wajib dilaksanakan lima waktu sehari semalam, sesuai petunjuk Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana dalam sabda beliau
"Shalatlah, sebagaimana kalian melihat aku shalat" |
Para ulama fiqh telah berbicara dan menulis tentang sifat (tata cara) shalat Nabi Shalallahu'alaihi wasallam. Hal ini dilakukan karena Syarat diterimanya ibadah ada dua :
1. Ikhlas karena Allah Ta'ala (konsekuensi dari Kalimat syahadat La ilahailallah) 2. Mengikuti contoh Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam (konsekuensi dari Muhammad Rasulullah) |
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya"
[QS. al-Mu'minuun 1-2]
Sebaliknya merugilah orang-orang yang lalai dari shalatnya dan mengerjakannya dengan tidak khusyu' dan thuma'ninah. Allah berfirman,
"Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya"
[QS al-Maa'uun 4-5]
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang mengerjakan shalat selama 60 tahun, tetapi tidak ada satu shalat pun yang diterima darinya. Barangkali ia menyempurnakan ruku', tetapi tidak menyempurnakan sujud, dan menyempurnakan sujud tetapi tidak menyempurnakan ruku'" |
Barangsiapa menjaga shalat yang lima waktu dengan khusyu dan thuma'ninah serta dengan ikhlas dan sesuai dengan contoh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, maka pada hari kiamat ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan. Dan Allah akan menjanjikannya untuk masuk surga.
Berikut ini adalah deskripsi gambar dari Sifat shalat Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam yang berdasarkan hadits-hadits shahih :
Spoiler for Pertama ::
Spoiler for Kedua ::
Spoiler for Ketiga ::
Spoiler for Keempat ::
Spoiler for Kelima ::
Spoiler for Keenam ::
Spoiler for Ketujuh ::
Spoiler for Kedelapan ::
Spoiler for Kesembilan ::
Spoiler for Kesepuluh ::
Spoiler for Kesebelas ::
Spoiler for Keduabelas ::
Spoiler for Ketigabelas ::
Spoiler for Keempatbelas ::
Spoiler for Kelimabelas ::
Spoiler for Keenambelas ::
Spoiler for Ketujuhbelas ::
Spoiler for Kedelapanbelas ::
Saya tidak menafikkan adanya perbedaan pendapat terhadap masalah Fiqh, akan tetapi wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk mengikuti dalil-dalil yang shahih, tanpa fanatik terhadap mazhab (pendapat) tertentu dan tidak berpecah belah karena masalah Fiqh. Para imam yang empat (Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, Ahmad) menyuruh kita untuk mengikuti sunnah yang shahih dan meninggalkan pendapat-pendapat yang bertentangan dengannya.
Mereka berkata:
"Sesungguhnya aku adalah manusia yang terkadang salah dan terkadang benar, maka lihatlah pendapatku. Apabila sesuai dengan Al Qur-an dan Sunnah maka ambillah, jika tidak tinggalkanlah" |
Alhamdulillahi Rabbil 'Aalamiin
boleh tanya g?
BalasHapustmn q klo solat jari telunjuknya gerak² pas bca 2 kalimat syahadat smpe slesai.
Apa itu dbnarkan dlm ajran islam
landasan fiqih pasti berbeda2, itu dibenarkan dalam islam selama mempunyai dalil yang sahih. Yang penting jangan menjadi perpecahan persaudaraan kita.
BalasHapus