Langsung ke konten utama

Kiai Muhyiddin: NU dalam Ancaman Besar!

Rais Syuriah PCNU Jember ini mengatakan, ulama NU harus waspadai penggerusan Aswaja melalui paham liberal
Hidayatullah.com--Susunan pengurus PBNU 2010-2015 mendapat kritik tajam dari Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember, KH Muhyiddin Abdus Shomad.

Kritik pedas tersebut menyusul diakomodasinya sejumlah tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) ke dalam struktur baru di bawah kepemimpinan Ketua Umum PBNU baru, Dr KH Said Aqil Siradj, MA.

Salah satu pengurus yang paling disorot KH. Muhyidin adalah Drs M Imam Azis, Wakil Ketua Umum PBNU. Muhyidin mengatakan, mantan Ketua Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta itu pembela PKI tulen.

“Dulu, dia pernah mendatangi saya dan membela PKI mati-matian,” ujarnya.

Muhyidin menambahkan, selain pembela PKI, dia juga termasuk tokoh liberal. Selain Azis, menurut Muhyidin, masih banyak pengurus liberal yang tak kalah bahaya lainnya.

Tak pelak, hal itulah yang membuat Muhyidin khawatir. “NU sekarang dalam ancaman besar. Paham Aswaja (Ahlussunnah Waljama’ah) bisa tergerus oleh ideologi liberalisme,” ujarnya ketika dihubungi hidayatullah.com  Rabu (28/4) pagi.  Karena itu, Muhyidin mengimbau agar para ulama NU mewaspadai hal tersebut.

Muhyidin menjelaskan, NU sejak kelahirannya telah menganut ideologi Aswaja. Dan, hal itu juga secara resmi ada dalam AD/ART organisasi. Jadi, ideologi NU sebenarnya adalah Aswaja, bukan liberalisme. Karenanya, dia menegaskan, menampung orang liberal jadi pengurus, berarti menyalahi aturan AD/ART organisasi.

Ketika ditanya bagaimana jika penggerusan paham Aswaja benar-benar terjadi?

“Kami akan siap melawan, dan siap berdialog di depan para kyai,” tegasnya. Muhyidin juga berharap agar para ulama mewaspadai gerakan liberalisme di tubuh NU dan penggerusan paham Aswaja. Jika tidak, tunggu saja kerusakannya. [ans/www.hidayatullah.com]  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...