Langsung ke konten utama

Indonesia Sabet Juara II Perlombaan Kaligrafi Internasional di Turki

Lomba Kaligrafi Internasional ke-8 yang diadakan oleh IRCICA tahun ini  dibagikan kepada 64 partisipan dari 15 negara
Hidayatullah.com--Hari Kamis (15/4) yang lalu merupakan hari bersejarah bagi dunia kaligrafi Indonesia. Seorang kaligrafer wanita Indonesia, Nur Khamidiyah, berhasil menorehkan prestasi dengan menduduki juara ke- 2 kategori khat Magribi pada Lomba Kaligrafi Internasional yang diadakan oleh Islamic History Art and Culture Research Center (IRCICA) di Turki.
Lomba Kaligrafi Internasional ke-8 yang diadakan oleh IRCICA tahun ini menganugerahkan 28 juara utama, 32 juara harapan, serta 8 penghargaan insentif, dibagikan kepada 64 partisipan dari 15 negara.
Lomba Kaligrafi atas nama “Badawi al-Dirani” tahun ini memperlombakan 10 cabang kaligrafi yang dikenal di dunia.
Berbicara dalam jumpa pers di Istana Yildiz, Direktur Umum IRCICA dan Panitia Lomba, Dr Halit Eren, mengatakan,  telah menjadi saksi, bahwa seni kaligrafi Islam telah lahir kembali, dengan lahirnya pemenang dengan karya-karya baru mereka.
“Lomba Kaligrafi IRCICA yang diadakan setiap tiga tahun, yang tahun ini merupakan lomba ke- 8 telah menunjukkan nilai membanggakan sebagai berkontribusi nyata dalam menjaga turas Islam,” ujar Dr Halit.
IRCICA yang tahun ini merayakan ulang tahunnya ke-30 merupakan sebuah lembaga yang menjadi titik pusat rujukan dalam mengembangkan seni dan budaya.
Selanjutnya Dr Halet mengatakan bahwa kompetisi ini bukan hanya milik negara muslim, tetapi merupakan ajang bagi seluruh pemerhati seni kaligrafi di dunia.
Kompetisi ini diadakan pertama kali pada tahun 1980-an, yang merupakan gagasan  Organisasi Konferensi Islam (OKI), dimana Dr Ekmeleddin Ihsanoglu ketika itu menjadi Dirktur IRCICA serta pemrakarsa lomba.
Lomba ini melibatkan anggota dewan juri yang dipilih dari beberapa master kaligrafi dari berbagai negara, memperlombakan 10 cabang kaligrafi diikuti oleh 683 partisipan dari 31 negara dengan 969 karya.

Lomba kali ini disponsori oleh salah salah satu lembaga pemerhati Seni dan Budaya dari Uni Emirat Arab (UEA). Dalam sambutannya, wakil dari lembaga ini mengatakan bahwa lomba ini merupakan lomba semata dan bukan misi pemindahan budaya dan seni. Proyek tersebut diharapkan bisa mendukung budaya Abu Dabi menuju perubahan yang lebih baik.
Dari 683 partisipan dari 31 negara, serta 969 karya yang dinilai pada akhir lomba, akhirnya menentukan 64 peserta dari 15 negara sebagai pemenangnya.
1. Jali tsulus:
Mohammed Yaman, Turki. ($ 7.500)
Abdurrahman Depeler, Turki ($ 5.000)
Ahmed Faris Rizk Awadh, Mesir ($ 2.500)
2. Tsulus
Sabah Erbili, Inggris ($ 7.500)
Eymen Abdullah Hasan, Kuwait ($ 5000)
Mahfuz Zennun al-Ubayd, Iraq ($ 2.500)
3. Naskhi
Sabah Erbili, Inggris ($ 7.500)
Hadi Kazan Naif El-Derace, Iraq ($ 5000)
Halil Ömer Dabba ($ 2.500)
4. Jaly Ta’liq
Juara pertama dan kedua tidak ada
Ketiga Eymen Abdullah Hasan, Kuwait ($ 2000)
5. Nasta’lik
Ali Reza Muhibbi ?eyhlari, Iran ($ 5000)
Gasem Memarzade Ghaffar, Iran ($ 3000)
Mehdi Foruzandeh, Iran ($ 2000)
6. Jaly Diwani
Muhanned Al-Sai, Suriah ($ 5000)
Abdulrazzak Mohamad Mahmod(BAI-3000 dolar),
Gamal Mahmoud M. Afifi, Mesir ($ 2000)
7. Diwani
Abdülrezzak Karakas, Suriah ($ 3000)
Hussein Ali, Suriah ($ 2000)
Abdülrezzak Al-Mahmoud, UAE ($ 1000)
8. Kufi
Muhammad Ashraf Hira, Pakistan ($ 2000)
Kemal Bin Abdul Qadir al-Bahri, Tunis ($ 1.500)
Amer Bin Jeddou, Tunis ($ 1000)
9. Riq’ah
Ahmad Majid Khayate, Suriah ($ 2000)
Mahmoud Abdullatif, Suriah ($ 1.500)
Fatma Juma Ibrahim, Suriah, ($ 1000)
10.Magribi
Jamal Bensaid, Maroko ($ 2000)
Nur Khamidiyah, Indonesia ($ 1.500)Muhieddin Khcharem, Tunis ($ 1000 dolar)

Dalam lomba ini juga dibagikan sebanyak 32 hadiah bagi juara harapan dan dalam setiap cabang, juga penghargaan insentif bagi 8 pemenang lainnya. Press release pengumuman hasil lomba bisa diunduh. [Muhammad Nur/Mesir/hidayatullah.com]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy