Home » » Film Dokumenter Tentang Asy Syahid Ar-Rantissi Segera Dirilis

Film Dokumenter Tentang Asy Syahid Ar-Rantissi Segera Dirilis

Written By Administrator on Kamis, 08 April 2010 | 02.51



Arab Cultural Centre di kamp pengungsi Yarmuk wilayah selatan Damaskus, akan meluncurkan sebuah film dokumenter berjudul "The Road to Yebna" dalam peringatan mengenang para syuhada Gerakan Islam Perlawanan Hamas pada Ahad nanti, selain itu juga akan dilaksanakan sebuah pameran foto dari sejumlah pemimpin Hamas yang telah syahid.
Film dokumenter yang diproduksi oleh kanal televisi Hamas "Al-Aqsha", akan memuat perjalanan kehidupan Asy-Syahid (InsyaAllah) Dr. Abdul Aziz ar-Rantissi, termasuk di dalam film dokumter tersebut akan menampilkan testimoni para ulama dan pimpinan-pimpinan Jihad tentang Rantissi.
Abdul Aziz ar-Rantissi syahid pada bulan April tahun 2004, setelah sekitar 25 hari syahidnya pendiri gerakan Hamas Syaikh Ahmad Yassin, oleh rudal Zionis yang menargetkan kendaraan yang Rantissi tumpangi.
Film dokumenter ini juga memenangkan persetujuan dari keinginan masyarakat, meskipun berupa film dokumenter sederhana namun berpotensi untuk mencapai output yang diinginkan dengan mengandalkan banyaknya arsip-arsip dokumenter yang ada di kanal TV Al-Aqsha.
Mustafa Abu Bakar juru bicara resmi Aksi Gerakan Rakyat Hamas di kamp pengungsian Yarmuk, menyatakan bahwa para syuhada adalah model yang bisa memberikan contoh dalam kita membesarkan anak-anak dan mengajarkan mereka bagaimana para syuhada hidupnya dahulu, para syuhada telah bekerja dan mengorbankan darah mereka dalam pertempuran melawan penjajah Zionis Israel."
Asy-Syahid Dr. Abdul Aziz Ar-Rantissi sangat terkenal dengan pernyataannya: “Are we affraid to (of_red) death...? I’ll be by killing or by cancer... the same thing. We are all waiting for the last day of our life. Nothing will be changed. If it is by cardiac risk or by Apatche. But I prefer to be by Apatche...!” (“ Apakah kita takut dengan kematian? (Sama saja) saya akan mati dengan dibunuh atau dengan serangan penyakit kanker. Kita semua menanti saat akhir kehidupan kita. Tidak ada yang berubah. Apakah berakhir dengan berhentinya detak jantung atau dengan helikopter Apatche. Tapi saya lebih senang mati dengan Apatche...!)(fq/pic) eramuslim
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Islam Ku-Cinta - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger