Langsung ke konten utama

Bangladesh Ikutan Barat, Larang Jilbab dan Cadar



Kalau negara-negara barat melarang para muslimah mengenakan jilbab ataupun cadar, hal itu mungkin wajar walau sebenarnya tidak fair juga dalam kaitannya dengan kebebasan individu yang di gaung-gaungkan oleh demokrasi barat. Namun apa jadinya kalau negara yang mayoritas penduduknya muslim, juga ikut-ikutan melakukan pelarangan? Dan inilah yang terjadi di Bangladesh.
Mahkamah Agung Bangladesh memberlakukan pelarangan penggunaan cadar di sekolah-sekolah dan universitas, dalam sebuah langkah yang akan membangkitkan kemarahan wanita-wanita berjilbab dan bercadar di negeri ini yang mayoritas penduduknya adalah umat Muslim, setelah serangkaian keputusan yang sama di berlakukan di sejumlah negara Eropa.
Pengadilan Bangladesh mengatakan dalam keputusannya yang diterbitkan hari Kamis lalu (8/4) bahwa "jika ada yang mencoba untuk memaksakan jilbab pada wanita ... ini adalah pelanggaran hak-hak fundamental karena perlindungan HAM telah diatur dalam Konstitusi."
Kantor berita Reuters, mengutip pernyataan pejabat pengadilan bahwa putusan itu datang dalam menanggapi sebuah petisi meminta pendapat dari Mahkamah agung setelah adanya sebuah laporan dari pejabat sebuah sekolah daerah utara yang merasa tersinggung karena dihina gara-gara tidak mengenakan cadar/jilbab, katanya.
Lembaga ini mengatakan bahwa meskipun mayoritas Muslim namun mayoritas wanita Bangladesh mengenakan pakaian sederhana yang mirip dengan pakaian ala wanita India, mengenakan jilbab termasuk barang langka di sana.
Cadar ataupun jilbab, yang banyak menjadi target serangan bagi perempuan muslim di banyak negara, termasuk negara-negara Muslim dengan mengeluarkan keputusan melarang, dianggap tidak kompatibel dengan hak mereka untuk mengenakan pakaian bercadar sebagaimana diatur dalam undang-undang dan konstitusi, bahkan yang sekuler.(fq/imo) eramuslim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...