Langsung ke konten utama

Aygul Ozkan, Muslimah Pertama yang Jadi Menteri di Jerman






BERLIN--Pekan ini adalah pekan yang menggembirakan bagi Aygul Ozkan, aktivis sosial berusia 39 tahun. Istri seorang dokter ini diangkat negara bagian Lower Saxony sebagai menteri sosial dalam perombakan kabinet yang dilakukan gubernur Christian Wulff. Ia menjadi Muslim dan keturunan Turki pertama yang menjadi pejabat pemerintahan di wilayah itu.

Bagi Ozkan, panggung politik bukan hal baru. Ia sebelumnya aktif di Partai Uni Demokratik Kristen (CDU), partai asal Kanselir Jerman Angela Merkel. Namun dengan jabatan menteri negara bagian, ia merasa mendapat amanah lebih.

"Saya menyadari bahwa saya menjadi panutan," ujar Ozkan, yang lahir di Hamburg pada tahun 1971.

Ozkan adalah imigran asal Turki. Orang tuanya pindah ke Jerman dari Turki pada 1960-an seperti ribuan orang Turki lain yang diundang oleh pemerintah Jerman sebagai "pekerja tamu" untuk membantu menebus kekurangan tenaga kerja setelah Perang Dunia II.

Karir politik Ozkan disebut-sebut media setempat bak meteor yang melesat di langit. Wanita pengacara ini baru enam tahun bergabung dalam CDU. Namun sejumlah prestasi telah ditoreh:  menjadi anggota parlemen kota Hamburg dua tahun lalu dan bergabung dengan dewan eksekutif partai setelah itu. Sebelum penunjukan menteri, dia adalah juru bicara kebijakan ekonomi untuk kelompok parlemen daerah di Hamburg.

Wulff menyebut pengangkatannya sebagai "sinyal yang baik bagi anak-anak dan kaum muda dengan latar belakang imigran." Namun Ozkan tak ingin dianggap hanya diangkat sebagai menteri karena menjadi "duta imigran", tapi karena ia layak untuk jabatan itu.

Kepada Majalah Wanita Jerman,  Brigitte, ia menyatakan karakternya sudah bukan Turki lagi. "Saya adalah bagian dari Jerman," katanya. "Turki" yang membekas dalam dirinya hanyalah sikapnya yang terbuka dan sangat spontan. "Selebihnya saya sangat 'Jerman': lebih menekankan pada perencanaan ke depan dan rasional."

Ozkan sebelumnya bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan jasa pos. Ia aktif mengkritik xenophobia di Jerman. "Kalau aku pergi belanja di sebuah toko makanan di Blankenese (sebuah distrik kaya di Hamburg, red), aku masih diperlakukan berbeda dari orang yang tampak jelas Jerman," katanya pada koran lokal Hamburger Abendblatt.

Sebagai menteri sosial negara bagian, ia akan fokus meningkatkan standar pendidikan bagi anak-anak imigran muda dengan membujuk orang tua untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah-sekolah umum. Sesuai dengan apa yang disuarakan selama ini, ia juga akan meneruskan langkah-langkah intergrasi kaum imigran dalam masyarakat Jerman.
Red: Siwi Tri Puji.B
Sumber: Der Spiegel
republika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...