Langsung ke konten utama

Ahmad Bagja Nilai Susunan Pengurus PBNU Tak Sesuai AD/ART


Selain masuknya nama-nama yang dinilai tak memenuhi persyaratan, juga masuk orang BIN aktif
 
Hidayatullah.com--Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Bagdja menyarankan, susunan kepengurusan PBNU periode 2010-2015 hasil olahan tim formatur ditinjau ulang. Menurutnya susunan kepengurusan tersebut dinilai tidak sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) NU.
 
Misalnya, menurut Ahmad Bagdja, keberadaan dua wakil Rais Aam dan dua wakil ketua umum. Menurutnya, sesuai AD/ART kedua jabatan itu masing-masing hanya diisi satu orang.
 
"Memang tidak tegas disebutkan hanya satu wakil, tapi juga tidak disebut beberapa. Hanya disebut rais aam, wakil rais aam, dan beberapa rais," kata Ahmad di Jakarta, Kamis (15/4).
 
"Tapi sebagai anggota komisi organisasi di muktamar lalu, saya faham maksudnya itu satu wakil," Ahmad menambahkan.
 
Dalam susunan kepengurusan PBNU hasil tim formatur, posisi wakil rais aam diisi Kiai Haji Musthofa Bisri (Gus Mus) dan KH Hasyim Muzadi. Sementara posisi wakil ketua umum PBNU diisi As`ad Said Ali, yang saat ini masih pejabat aktif wakil kepala Badan Intelijen Negara, dan Slamet Effendy Yusuf, mantan politisi Golkar yang pernah dua kali menjabat ketua umum GP Ansor.
 
Menurut Bagdja, Rais Aam KH Sahal Mahfudz dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang menjadi tim formatur bersama lima perwakilan Pengurus Wilayah NU semestinya tetap mengacu AD/ART dalam menyusun kepengurusan PBNU baru. "Rais aam dan ketua umum PBNU tidak berada diatas AD/ART tapi harus tunduk pada AD/ART," katanya.
 
Ketidaksesuaian dengan AD/ART juga terlihat pada masuknya nama-nama dalam kepengurusan yang sebenarnya tidak memenuhi persyaratan, yakni harus pernah aktif di jajaran struktural, seperti PBNU dan PWNU, badan otonom, atau lembaga.
 
"Bahkan, sebagian nama-nama yang masuk dalam kepengurusan PBNU tidak dikenal," katanya.
 
Belum lagi, lanjut Bagdja, banyak aspirasi muktamar yang tidak tercermin di dalam susunan kepengurusan PBNU olahan tim formatur tersebut.
 
"Supremasi ulama yang akan memimpin NU tidak tercermin dalam susunan itu, bahkan ada kiai yang ditolak formatur," katanya.
 
Menurut Bagdja, semangat untuk memperkuat peran syuriah tampaknya juga tidak akan terwujud. Dominasi tanfidziyah akan terjadi lagi melihat komposisi tanfidziyah yang ada. "Sebaiknya cepat diperbaiki sebelum PWNU dan PCNU protes karena pelanggaran serius, toh belum diumumkan secara resmi. Jika yang protes itu sampai 2/3 PWNU dan PCNU, bisa gawat," katanya. [ant/mtr/hidayatullah.com]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...