Langsung ke konten utama

Sutradara Muslim Jerman: Orang Islam Pemalas!


Salah satu adegan dalam film ShahadaSalah satu adegan dalam film Shahada
Salah satu yang menarik perhatian pada Festival Film Berlin 2010 yang ditutup pada petang Sabtu (20/2) kemarin di kota Berlin, Jerman, adalah kehadiran film "Shahada" garapan sutradara Muslim Jerman asal Afganistan, Burhan Qurbani.
"Shahada" menokohkan tiga orang Muslim yang tinggal dan hidup di Jerman, yaitu Maryam, Sammy, dan Ismail, dengan masing-masing latar belakang kehidupan yang berbeda-beda dan saling kontras, namun sama-sama berjuang untuk mempertahankan jati diri dan identitas kemusliman mereka di tengah-tengah kehidupan Eropa.
Banyak pihak yang memuji film garapan sutradara muda ini, karena dipandang penuh nilai kemanusiaan, sekaligus memotret dua dunia (Islam dan Barat) tanpa harus memperburuk salah satu pihak, bahkan berusaha mempertemukan keduanya.
"Shahada" juga memotret banyak citra positif tentang Islam, utamanya ajaran-ajaran mulianya, salah satunya adalah memerangi aborsi dan seks menyimpang--dua penyakit akut masyarakat Eropa. "Shahada" juga banyak meluruskan opini masyarakat Eropa tentang Islam, yang selama ini dipandang kurang benar.
Sebelum terjun ke dunia film, Qurbani tercatat sebagai penulis dan cendikiawan Muslim Jerman yang aktif. Pasca tragedi 11/9, Qurbani banyak memberikan kuliah dan menurunkan tulisan di berbagai media internasional tentang citra positif Islam.
"Selama bertahun-tahun saya memperjuangkan citra dan masalah-masalah keislaman di surat-surat kabar. Sekarang saya tertarik untuk melakukannya lewat media film," kata Qurbani.
Di sisi yang lain, Qurbani juga mengkritik peran pasif dan sifat malas umat Muslim untuk membangun citra positif mereka di kancah internasional dengan cara-cara dan media yang cerdas dan elegan.
"Saya seorang Muslim, namun saya tak memungkiri jika orang Muslim adalah pemalas dalam hal membangun opini dan citra positif mereka di dunia internasional," kata Qurbani.
Ditegaskan Qurbani, Shahada adalah salah satu upaya dirinya untuk membangun citra tersebut. "Film yang kami garap merupakan upaya kami untuk berdialog sekaligus awal mula perbincangan tentang Islam, agar masyarakat Eropa tertarik untuk memperhatikannya dengan lebih baik," kata Qurbani. (ags/shorouk) eramuslim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...