Langsung ke konten utama

Realitas Dunia Maya, Tak Bisa Dipisahkan dengan Dunia Nyata

Masyarakat menganggap bahwa virtual reality sebagai bahan pelarian sehingga penggunaannya sering disalahgunakan

Hidayatullah.com--Selama ini banyak orang yang merasa aman menggunakan internet, dengan menyembunyikan identitas aslinya. Posisi internet yang memungkinkan pelaku untuk tidak diketahuinya keadaan sebenarnya, semakin menyulitkan identifikasi permasalahan.

Mereka tidak segan-segan berpendapat, bahkan mencaci-maki orang lain melalui dunia maya. Masyarakat awam cenderung merasa bahwa apa yang mereka lakukan di internet bukanlah sebuah pelanggaran serius dan merupakan hal yang wajar dilakukan.

Menurut Muhammad Sufyan Abdurrahman, penulis buku “BlackBerry for Everyone,”,penggunaan dunia maya bukan berarti melepaskan kita dari realitas sebenarnya. “Karena meski tidak terjadi interaksi secara fisik, tapi komunikasi tetap terjadi dan proses hukum bisa tetap diterapkan,” jelas Sufyan usai ditemui di Kampus Unpad Bandung, usai mengisi di Seminar Hukum Siber, dengan tema “Berpendapat dalam Dunia Maya”, Kamis (18/2) kemarin.

Sufyan mengatakan, saat ini setidaknya ada dua pola pemikiran masyarakat yang salah dalam memanfaatkan teknologi internet.

Selain membedakan realitas dunia maya dan nyata, kurangnya edukasi menyeluruh juga menjadi hambatannya. Masyarakat secara keseluruhan masih belum paham mengenai penggunaan teknologi yang tepat guna. Selama ini masyarakat hanya menganggap bahwa virtual reality sebagai bahan pelarian dalam menyampaikan pendapat. Sehingga dalam penggunaannya, sering disalahgunakan.

Untuk itu, Sufyan pun menggalakkan “Kampanye Gadget Bijak (KGB)” dalam usahanya menekan penyalahgunaan teknologi. Kebebasan berpendapat bisa tetap diterapkan, namun jangan sampai merugikan pihak lain.

Pernyataan Sufyan dikuatkan oleh Danrivanto Budhijanto, pakar hukum telekomunikasi Universitas Padjajaran Bandung (Unpad), yang mengatakan bahwa pendidikan mengenai teknologi komunikasi harus dimulai sejak dini.

 “Kita tidak perlu menutup-nutupi informasi yang ada, karena sebenarnya pendampingan yang dilakukan lebih baik dari pada menghalangi anak menggunakan teknologi” ujar Danriv.

Pendidikan sadar teknologi sejak dini, memungkinkan bagi kita untuk menghindarkan dari penyalahgunaan, bahkan meminimalkan persoalan baru yang akan muncul. [Nafielah Chuluk/www.hidayatullah.com]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...