Langsung ke konten utama

Menyepelekan hal kecil bisa berakibat fatal

oleh Isa Alamsyah

Kisah nyata I
Ketika kuliah kami mengadakan acara pelatihan di puncak. Saat itu salah seorang teman, yang menjabat posisi penting di organisasi kemahasiswaan, bertugas menjadi pembicara pada pelatihan tersebut. Ia meminta rekannya untuk menfoto kopi materi untuk dibagikan ke peserta pelatihan.
Setelah semua persiapan siap, ia buru-buru pergi, menyetir mobil menuju tempat acara.
Setelah 15 menit perjalanan ia baru ingat temannya lupa memberikan fotokopian materi sehingga ia harus kembali mengambilnya.
Artinya ia kehilangan 30 menit dan mungkin membuatnya terlambat.
Karena ia biasa tepat waktu maka ia berusaha mengejar waktu.
Ia menyetir sedikit lebih cepat.
Beberapa menit kemudian ...byarr
Seluruh kaca depan mobil minibus yang disetirnya hancur karena menabrak seorang wanita dan wajah korban tepat menghantam kaca mobilnya.
Beruntung wanita itu selamat, hanya saja harus kehilangan beberapa gigi depannya.
Sebuah kecelakaan yang hampir merengut nyawa seseorang terjadi hanya karena lupa membawa hasil foto kopian.

Kisah nyata II
Seorang ibu dari keluarga berada ditemukan tewas di balik stir dalam sebuah kecelakaan mobil di daerah Cibubur Jakarta Timur. Mobilnya menabrak sebuah tiang begitu keras sehingga hancur dan membuat nyawanya melayang. Polisi datang ke TKP dan mengumpulkan berbagai informasi sebab kecelakaan.
Dari hasil investigasi di TKP tidak ada hal yang istimewa yang terjadi sebelum kecelakaan. Sampai akhirnya polisi menemukan bukti kuat yang paling mungkin sebagai penyebab kecelakaan tersebut.
Pada handphone ibu tersebut terdapat SMS yang baru dikirimnya beberapa detik sebelum kecelakaan. Kuat dugaan, ibu yang baru saja pulang dari mengantar anaknya ini tewas karena kehilangan konsentrasi menjawab SMS sambil menyupir.
Anak-anak kehilangan ibunya hanya karena sang ibu menjawab SMS sambil menyupir. Sungguh sangat disayangkan.

Apa hikmahnya.
Seringkali kita menganggap sepele masalah, padahal bisa berakibat fatal.
Kita menganggap menelepon teman atau keluarga adalah hal wajar.
Tapi kalau dia sedang naik motor mungkin konsentrasinya jadi terpecah, kalau dia di kendaraan umum mungkin mengundang kriminalitas, dan banyak kemungkinan lainnya.
Saran saya, telepon orang hanya untuk hal yang penting saja, jika kita tahu orang di kendaraan menyetir jangan telepon dulu.
Tentu saja yang menerima telepon juga jangan paksakan angkat HP kalau sedang menyetir.

Kadang kadang kita menyepelekan waktu.
Kita datang terlambat. Akibatnya teman kita yang tepat waktu mendapat hukuman karena menunggu. Karena kita terlambat, teman yang tepat waktu mungkin jadi harus terburu-buru mengejar waktu untuk acara lainnya.
Karena terburu-buru kecelakaan bisa terjadi.
Pernahkah terpikir kita datang terlambat atau lupa sesuatu bisa mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang?

Intinya, jangan sepelekan masalah.
Baik itu waktu, baik itu masalah kesehatan, baik itu masalah sekoah, kuliah, pekerjaan, atau keluarga.
Karena mungkin bisa berdampak jauh lebih buruk dari yang kita kita.

Apakah Anda pernah mengalaminya? Silahkan berbagi.

sumber :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...