AS akan melakukan segala cara untuk mencegah agar laporan Richard Goldstone tentang kejahatan perang di Jalur Gaza tidak sampai dibahas di Dewan Keamanan PBB. AS melakukan itu untuk menyelamatkan Israel dari dakwaan penjahat perang seperti yang tercantum dalam laporan tersebut.Informasi itu diungkapkan oleh sumber-sumber di Israel akhir pekan kemarin seperti dilansir International Middle East Media Center. Sumber-sumber Israel yang menolak diungkap jati dirinya itu mengatakan, AS tidak segan-segan untuk menggunakan hak vetonya untuk "memetieskan" laporan Goldstone dan Israel sendiri akan mengambil sikap "tidak mau kooperatif lagi" dengan PBB menyangkut laporan Goldstone.
Masih menurut sumber-sumber Israel, para pejabat AS dan Israel sudah melakukan beberapa kali pembicaraan sepanjang pekan kemarin untuk mengatur strategi mereka melawan laporan Goldstone dan mencegah agar laporan soal agresi brutal Israel ke Gaza itu tidak dibahas lebih lanjut di Dewan Keamanan PBB.
Sekjen PBB Ban Ki-moon akhir pekan kemarin mengatakan bahwa Israel dan Hamas sudah merespon laporan Goldstone tapi ia tidak bisa memastikan bahwa keduabelah pihak melakukan investigasi yang independen dan netral. Dalam laporan hasil investigasinya di Gaza, Goldstone menyatakan bahwa Israel terindikasi melakukan kejahatan perang di Gaza dalam agresinya tahun 2008. Goldstone juga merekomendasikan agar Israel dan Hamas melakukan investigasi yang independen atas terjadinya kejahatan perang itu.
Israel menolak laporan Goldstone yang mengklaim bahwa pasukan militernya sudah mematuhi etika perang sesuai aturan internasional dan membantah telah dengan sengaja membombardir kawasan pemukiman sipil dalam operasi Cast Lead yang menewaskan lebih dari 1.400 warga sipil Palestina di Gaza tahun 2008 itu.
Sementara Hamas menegaskan bahwa pihaknya tidak menyesal atas jatuhnya korban sipil di pihak Israel dalam perang di Gaza tahun 2008. Dalam perang tersebut, tercatat 13 orang Israel, beberapa diantaranya prajurit Israel menjadi korban serangan balasan Hamas atas agresi Israel.
Merespon laporan Goldstone, Hamas menyatakan, sebagai pihak yang mengalami agresi dan penjahan Israel maka Hamas dan rakyat Palestina punya hak untuk melakukan perlawanan. Untuk itu, Hamas tidak akan pernah minta maaf atas jatuhnya korban di pihak Israel. Hamas juga menegaskan bahwa penolakan Israel untuk mengungkap kejahatan perang yang dilakukannya bersama tim-tim penyelidik internasional menunjukkan bahwa rezim Zionis itu telah sengaja menjadi warga sipil di Gaza sebagai target serangan. (ln/imemc)
eramuslim.com
Komentar
Posting Komentar