Langsung ke konten utama

Gelar Baru Tifatul: Datuak Tumangguang




Dalam upacara adat Baralek Gadang Batagak Pangulu di Medan nan Bapaneh, Kenagarian Guguk hari ini, Tifatul Sembiring resmi mendapat gelar dari Suku Koto dengan gelar Datuak Tumangguang.
Gelar baru tersebut resmi disandang Menkominfo ini setelah melalui pengukuhan di Kanagarian Tabek Sarojo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Tak hanya Tifatul, sebanyak 46 tokoh lain pun mendapat gelar tersendiri. Di antaranya, Ketua DPD RI, Irman Gusman yang memangku gelar Datuak Rajo Nan Labiah dari Suku Pisang.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh Sumbar. Antara lain, Gamawan Fauzi yang juga Menteri Dalam Negeri, Marlis Rahman (Gubernur Sumbar), Musliar Kasim (Rektor Universitas Andalas), walikota dan bupati se-Sumbar, serta para perantau Minang dari berbagai wilayah di Nusantara.
Acara ini berlangsung semarak. Pidato adat dan sambutan pun disampaikan sejumlah tokoh Sumbar yang hadir setelah acara tarian tradisional dilangsungkan.
Datuak atau pangulu di Minangkabau berarti pemimpin. Dia bertanggung jawab untuk memperhatikan anak dan kemenakannya. Tanggung jawab datuak atau seorang mamak di Minang itu dituangkan dalam pepatah Minang, ‘Anak Dipangku, Kemenakan Dibimbiang’.
Pertanyaannya, bagaimana mungkin seorang yang punya nama marga Sembiring bisa dapat gelar datuak. Untuk mereka yang belum kenal mantan Presiden PKS ini memang agak membingungkan.
Tifatul lahir di Bukit Tinggi, tanggal 28 September 1961. Ayah beliau memang berasal dari Sumatera Utara, tapi ibunya berasal dari Guguak Randah, Tabek Sarojo, Agam, Sumatera Barat. (mnh/inilah) eramuslim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...