Langsung ke konten utama

Beranikah Kita Mengatakan nanti kepada anak kita : ” Nak Tidak Usah Daftar Jadi PNS?



Menjadi Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) saat ini merupakan dambaan setiap orang dikarenakan berbagai pertimbangan dan juga status sosial di masyarakat.Selain status sosial dimasyarakat bangsa Indonesia masih beranggapan bahwa PNS mempnyai prestise tersendiri juga dari segi penghasilan bisa dikatakan lumayan bila dibandingkan dengan bekerja di luar PNS serta ada uang pensiun bila sudah tidak mampu untuk bekerja atau usia sudah mencapai batas pensiun.Secara umum pekerjaan yang dihadapi pun lebih santai bila dibandingkan bekerja di perusahaan swasta yang penuh dengan target pekerjaan dan sangat jarang PNS yang di PHK dibandingkan dengan karyawan-karyawan swasta lainnya.
Realita tersebut mendorong berjubelnya pendaftar setiap tahun bila dibutuhkan pegawai di lingkungan pemerintah (PNS) yang kadang-kadang antara pendaftar dengan jumlah kebutuhan bisa lipat ratusan bahkan ribuan.Bahkan tidak sedikit calon pendaftar CPNS rela untuk mencari KTP baru di luar daerahnya agar lebih mudah untuk melewati proses pendaftaran dan birokrasi penerimaan karena sudah mempunyai KTP dimana pendaftaran CPNS tersebut dilaksanakan.Bahkan konon kabarnya ada yang sampai kasak kusuk lewat pintu belakang dengan sedikit imbalan agar proses masuk PNS bisa dipermudah.
Melihat realita seperti ini kita bisa membayangkan dalam kurun waktu lima atau sepuluh tahun yang akan datang sudah akan terjadi persaingan yang sangat tidak seimbang antara pendaftar dengan CPNS yang dibutuhkan.Efeknegatif yang bisa menimpa generasi muda kita adalah frustasi karena tidak bisa masuk menjadi PNS sehingga semangat bekerjapun kemungkinan akan menurun karena sudah menggeluti “pekerjaan kelas dua” diluar PNS.
Menghadapi kenyataan tersebut beranikah kita nanti mengatakan kepada anak kita : Nak bila sudah besar tidak usah mendaftar menjadi CPNS tetapi berwiraswastalah agar bisa menampung pengangguran yang sangat banyak?
Pembaca yang budiman dihadapan Alloh SWT semua pekerjaan selama pekerjaan itu halal adalah sama ,apakah itu PNS, wiraswasta seperti jualan mie ayam, jualan bakso dan sebagainya .Budaya foedal dan penjajah lah yang membedakan bahwa pekerjaan Priyayi itu mempunyai derajat yang lebih tinggi.Bahkan negara-negara yang tingkat kemkmurannya tinggi seperti Singapura, Taiwan ,Korea atau Jepang peran wiraswastalah yang paling menentukan mereka mempunyai kemakmuran yang tinggi.Hal tersebut banyak ditiru saudara-saudara kita keturunan Cina yang begitu gigih dalam berwiraswasta sehingga dilapangan mereka lebih menguasai perekonomian .
Untuk itu beranikan kita berkata nanti kepada anak kita: Nak besuk bila sudah besar tidak usah daftar jadi PNS tapi berwiraswastalah sesuai dengan latar belakang pendidikanmu sehingga kamu bisa menampung banyak tenaga kerja saat itu ?
Ajaran Tauhid mengarahkan seorang hamba Allah agar senantiasa menggantungkan harapannya hanya kepada Allah. Islam melarang manusia untuk menggantungkan harapan kepada selain Allah. Mengapa? Karena selain Allah Sang Pencipta, maka semua yang ada di dunia hanyalah merupakan makhluk ciptaan Allah. Bagaimana mungkin seorang manusia yang telah mengimani bahwa Allah merupakan Pencipta segala sesuatu yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa akan berfikir untuk mengalihkan tempat bergantungnya kepada makhluk ciptaan Allah yang lemah dan juga sama-sama bergantung dan berharap kepada Allah?
Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS AlMaidah ayat 23)
Pembaca yang budiman ….beranikah kita berkata begitu….
Sumber : http://www.cybermq.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANNER SAHABAT

Blogger Indonesia Entertainment Galaxy

"Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?"

Oleh Abdullah Haidir, Lc * Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, 'Dahulu Rasulullah saw suka bercengkrama dengan kami, bahkan terhadap adik saya yang masih kecil dia bekata, يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan nughair?" (Muttafaq alaih) Abu Umair adalah kuniyah (nama panggilan) seorang bocah kecil. Dia memiliki burung kecil kesayangan sejenis burung pipit. Dalam bahasa Arab dipanggil Nughar. Agar sepadan dengan kata "Umair", maka kata 'nughar' beliau sebut dengan kata "nughair" yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tashgir. Ungkapan yang menunjukkan keakraban terhadap anak-anak sesuai dengan jiwa mereka. Jika hal ini diungkapkan oleh orang yang baru berusia belasan tahun, mungkin masih mudah dipahami. Tapi perkataan tersebut diungkapkan Rasulullah saw yang ketika itu ditaksir berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini menunjukkan akhlak mulia Rasulullah saw yang konstan dan utuh...

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di b...